REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di PON Riau yang akan dihelat pada 9-20 September mendatang diharapkan akan melahirkan rekor-rekor nasional.
Selain itu, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Tono Suratman, mengharapkan pelaksanaan PON Riau bisa kembali melahirkan mutu dan prestasi atlet nasional yang selama Olimpiade London XXX 2012 lalu mengalami kemerosotan prestasi.
Merosotnya prestasi atlet-atlet Indonesia di Olimpiade London XXX 2012 lalu, kata Tono, akan dievaluasi secara menyeluruh oleh KONI Pusat. Selain itu, KONI Pusat juga akan mengedepankan pembinaan cabor-cabor yang diprioritaskan untuk olimpiade.
Selama ini, Indonesia mengandalkan cabor bulutangkis di olimpiade. Kemudian angkat besi dan panahan karena bersinar di London. Tapi, Tono menyebutkan pihaknya juga akan mengoptimalkan cabor yang bersifat individu seperti tinju, judo, taekwondo di Olimpiade Brasil XXXI 2016.
"Kalau berpatok kelima cabor potensi kita belum tergali," ujar Tono. KONI Pusat, lanjut dia, juga akan menghidupkan kembali KONI daerah yang mempunyai fasilitas cabor-cabor unggulan. Jadi pembinaan tidak hanya di pusat, melainkan di derah juga.
Mengaca dari kondisi saat ini, Tono menambahkan, ke depan atlet-atlet yang akan turun di Olimpiade Brasil XXXI 2016 tidak akan dimainkan di PON 2016. "Yang ikut olimpiade enggak usah ikut PON, jika waktunya bersamaan. Jadi akan terfokus," ujarnya.