Senin 13 Feb 2017 21:07 WIB

Camat dan Lurah Berpesta Sabu di Kantor Kelurahan Dipecat

Rep: Issha Harruma/ Red: Nur Aini
Paket sabu-sabu (ilustrasi).
Foto: barometersumut.com
Paket sabu-sabu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG BALAI -- Camat Teluk Nibung di Tanjung Balai, Sumut, Fahrijal Nasution (45 tahun), dan Lurah Sei Merbau, Hasan Basri, akhirnya dicopot dari jabatannya. Wali Kota Tanjung Balai M Syahrial memecat keduanya sebagai sanksi atas ditangkapnya mereka oleh petugas BNN karena terlibat narkoba.

"Keduanya sudah kami berikan sanksi," kata Syahrial, Senin (13/2).

Pemecatan ini, menurut Syahrial, merupakan bukti keseriusan pihaknya dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Pihaknya pun menyerahkan proses hukum terhadap keduanya kepada pihak yang berwenang.

Pencopotan kedua tersangka ini secara resmi dilakukan dalam pelantikan pejabat struktural yang dipimpin Sekretaris Daerah Tanjung Balai Abdi Nusa. Dalam pelantikan berdasarkan surat keputusan wali kota tertanggal 10 Februari 2017 tersebut, terdapat nama Amiruddin Syah sebagai camat Teluk Nibung dan Tomas sebagai lurah Sei Marbau.

Syahrial mengatakan, pelantikan ini untuk menutupi kekosongan jabatan akibat pemecatan terhadap FN dan HB karena terlibat narkoba. "Pemerintah Kota Tanjung Balai telah mengambil tindakan dan langkah cepat dalam menjalankan tugas di pelayanan publik, harus cepat diisi," ujar dia.

Sebelumnya, seorang oknum camat dan lurah berikut bawahannya diamankan saat hendak menggunakan sabu di ‎kantor lurah Sei Merbau, Kecamatan Teluk Nibung, Tanjung Balai, Sumut, Jumat (10/2). Dari tangan mereka, petugas menyita sabu seberat 0,20 gram serta satu set alat isap atau bong.

Kelima tersangka yang diamankan, yakni Camat Teluk Nibung, Fahrijal Nasution (45); Hasan Basri, lurah Sei Merbau; Ahmad Rinaldi, kasi pemerintahan kantor lurah Sei Merbau; Kamal Panjaitan, kepala lingkungan V Sei Merbau; dan Bangun Surya, kepling II Sei Merbau.

"Hasil tes urine lima orang tersebut positif narkoba," kata Kepala BNN Kota Tanjung Balai AKBP Saharuddin Bangko.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement