Selasa 21 Feb 2017 14:24 WIB

Di Bandung, Bayar Listrik Bisa Pakai Sampah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Bank sampah (ilustrasi)
Bank sampah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT PLN Distribusi Jawa Barat, membantu pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah di Kota Bandung, dengan mengalokasikan dana Program Bina Lingkungan (PBL) PLN Peduli untuk membangun Bank Sampah Induk Kota Bandung. Dalam acara peresmian gedung tersebut, bersama dengan LSM Hijau Lestari, PLN mengajak masyarakat untuk peduli sampah dan lingkungan melalui program bayar rekening listrik dengan menggunakan sampah.‬

"Bayar listrik pakai sampah itu maksudnya warga punya tabungan bank sampah kan menghasilkan uang nah dananya bisa dijual untuk token listrik. Jadi, masyarakat bisa terbantu," ujar GM PT PLN Distribusi Jabar, Iwan Purwana kepada wartawan, di acara Peresmian Bank Sampah Induk Kota Bandung di Hari Peduli Sampah Nasional , Bandung, Selasa (21/2).

Menurut Iwan, sampah yang dikumpulkan masyarakat tersebut salah satunya berbentuk plastik, kertas, dan logam. Nanti, sampah itu akan dihancurkan lalu dijual ke industri tekstil. "Dari sampah yang dikumpulkan, warga jadi bisa punya tabungan kan," katanya.

Iwan mengatakan, sejalan dengan pengembangan bank sampah tersebut, PLN juga memberikan bantuan sebesar Rp 500 juta rupiah untuk pembangunan kantor, ecomart, dan gudang pengolahan sampah sekaligus penguatan manajemen operasional‬. Sejak 2014, kata dia, PLN aktif membantu dan membina Bank Sampah yang dahulu berlokasi di Jalan Tubagus Ismail, Dago tersebut.