REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Muslim semakin memliki tempat di masyarakat Kanada. Data sensus nasional terbaru menunjukkan jumlah populasi muslim tiga persen dari populasi Kanada.
Muslim menjadi kelompok minoritas terbesar di Kanada. Dan menurut survei terbaru Muslim Kanada justru merupakan warga negera yang paling mencintai negaranya.
Lebih dari 80 persen dari Muslim yang disurvei mengatakan mereka bangga menjadi warga Kanada. Persentase ini lebih tinggi dari warga Kanada non-Muslim.
Pendiri Muslim Award For Excellence (MAX ) Aazar Zafar mengatakan sebagian besar warga Kanada mengakui agama sebagai bagian dari multikulturalisme yang harus diakui.
Zafar yang merupakan imigran Pakistan dan India ini dulunya bersekolah di sekolah Katolik dan menghadiri gereja pada hari Jumat. Namun ia belajar prinsip-prinsip Islam di rumah. Dia memeluk Islam di kelas 11, saat bersekolah di sekolah umum dan bertemu Muslim lain untuk pertama kalinya.
Saat ini, Zafar bekerja sebagai manajer untuk dana pensiun di Toronto. Sebagai pekerja ia tetap mampu menjalankan ajaran agamanya dengan melaksanakan shalat lima kali sehari, mengunjungi sebuah masjid di pusat kota pada hari Jumat, berpuasa Ramadhan, dan menjalani kehidupan sosial dengan baik.
Seperti ratusan orang lain di kota, perusahaan Zafar telah menyiapkan ruang untuk shalat di kantornya untuk Zafar dan rekan Muslimnya. "Di Kanada, saya pikir kami beruntung. Semua orang merangkul agar semua dapat menjalani kehidupannya," Ujar Zafar seperti dilansir csmonitor.com, Selasa (20/2).
Meski begitu, Zafar tetap merasa khawatir dengan adanya insiden kejahatan kebencian dan stereotip negatif tentang Muslim. Khusunya pasca peristiwa 9/11 dan retorika Donald Trump. Ditambah lagi saat ini media sering memberitakan hal negatif tentang Islam. Muslim selalu dikaitkan dengan teroris dan perempuan muslim mendapat diskriminasi.