Kamis 23 Feb 2017 22:52 WIB

DPRD Jabar Minta BPBD Tingkatkan Kesiagaan

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Hazliansyah
Sejumlah warga melihat jalan penghubung Kuningan-Majalengka yang amblas di desa Kawahmanuk, Kecamatan Darma, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (17/2).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah warga melihat jalan penghubung Kuningan-Majalengka yang amblas di desa Kawahmanuk, Kecamatan Darma, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota meningkatkan kesiagaan, mengingat tingginya potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem yang terjadi belakangan.

"Teman-teman BPBD provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat harus selalu siap siaga terhadap bencana yang terjadi akhir-akhir ini," kata Ineu kepada wartawan di Bandung, Kamis (23/2).

Ineu menilai peran BPBD sangat penting terutama dalam mitigasi bencana. Sehingga kesiagaan harus terus dilaksanakan, terutama di wilayah-wilayah yang rawan bencana.

Ia pun mendorong kabupaten/kota di Jawa Barat yang belum memiliki BPBD untuk segera membentuk. Pasalnya lembaga ini berperan penting sebagai bentuk kesiagaan dan kewaspadaan terhadap bencana alam. Keberadaan BPBD juga akan mempermudah koordinasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota jika terjadi bencana. Di antaranya Kota Bandung, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Subang.

"Sekali lagi kami tekankan bahwa bukan hanya sekarang masuk musim hujan, tapi BPBD harus segera dibenahi dan harus ada di semua kabupaten/kota," ujarnya.

Ineu juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan. Kewaspadaan baik dari individu dan pemerintah daerah (pemda) harus saling bersamaan. Terutama yang berada di wilayah rawan bencana agar tidak menjadi korban.

Sebelumnya juga, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pun mengimbau seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat agar waspada menghadapi bencana. Mengingat daerah di provinsi ini sedang diterjang bencana seperti banjir di Bekasi dan Depok atau longsor di Kuningan

"Ya pasti (waspada bencana), kita meminta kepada bupati/wali kota dan menjadikan waspada juga kepada masyarakat di kabupaten/kota tersebut," kata Heryawan.

Gubernur mengatakan hingga saat ini belum menetapkan status siaga bencana untuk wilayah Jawa Barat karena masih harus berkoordinasi dengan BPBD Jawa Barat. Ia pun sejak Rabu (22/2) kemarin mengunjungi korban banjir di Bekasi serta meninjau jalan amblas di Kuningan pada Kamis (23/2) ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement