Ahad 26 Feb 2017 20:35 WIB

Bupati Kepulauan Seribu: Masih Banyak Masyarakat dan Wisatawan yang Bandel

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Winda Destiana Putri
Kepulauan Seribu
Foto: www.pulauseribujakarta.blogspot.com
Kepulauan Seribu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sampai saat ini, sampah di dasar laut masih menjadi masalah utama di perairan teluk Jakarta. Pasalnya, pada Sabtu (25/2) kemarin sebanyak 80 kg sampah berhasil diangkut oleh 40 penyelam dalam rangka aksi bersih-bersh dasar laut di perairan pulau Pramuka. Aksi bersih-bersih ini merupakan salah satu kegiatan dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017.

Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo mengatakan, ada tiga penyebab menumpuknya sampah di Kepulauan Seribu. Penyebab pertama adalah sampah yang berasal dari masyarakat sendiri, kedua adalah dari wisatawan dan penyebab ketiga adalah sampah kiriman dari 13 aliran sungai yang masuk ke perairan laut.

Menurut Budi, masih banyak masyarakat atau wisatawan yang bandel dan tidak peduli dengan lingkungan sehingga masih membuang sampah sembarangan ke laut. Padahal, kata Budi, imbauan serta sanksi sudah diterapkan oleh Suku Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup terhadap mereka yang melanggar aturan.

"Dari bagian kebersihan dan lingkungan hidup memang harus lebih tegas lagi. Lalu, yang sulit itu sampah kiriman dari 13 aliran sungai, karena kunci antisipasinya harus dari darat berupa pengelolaan dari hulunya sebelum masuk ke laut, seperti di Cilincing, wilayah utara Jakarta lainnya, Bekasi dan Tangerang. Alirannya pun tergantung dari arus lautnya apakah dari barat atau timur," jelas Budi kepada Republika, Ahad (26/2).

Budi melanjutkan, untuk meminimalisir jumlah sampah lingkungan, pemerintah kabupaten Kepulauan Seribu telah melakukan berbagai cara seperti mengerahkan anggota pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) ataupun menggiatkan "Jumat Bersih" yakni kegiatan warga melakukan pembersihan lingkungan, kegiatan tersebut juga bisa sebagai sarana menjaring aspirasi warga. "Kami juga berdayakan seperti bank sampah," tambah Budi.

Sementara untuk sampah di dasar laut, sambung Budi, satu-satunya cara adalah dengan langsung terjun ke dasar laut. "Kalau dalam laut (sampah) harus langsung terjun. Rencana sehabis musim penghujan kami akan meminta bantuan lagi kepada penyelam untuk terjun kembali," kata Budi. Adapun pada aksi bersih-bersih dasar laut kemarin, umumnya sampah yang berhasil diangkut oleh para penyelam yakni seperti sampah kaleng, botol plastik dan kaca bekas minuman, kantong plastik dan ban bekas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement