Ahad 26 Feb 2017 22:38 WIB

Ini Kado Tanwir Muhammadiyah untuk Maluku

Rep: Fuji E Permana/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum PP Muhammdiyah Haedar Nashir memberikan iftitah pada Penutupan Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center, Ambon, Maluku, Ahad (26/2). T
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Umum PP Muhammdiyah Haedar Nashir memberikan iftitah pada Penutupan Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center, Ambon, Maluku, Ahad (26/2). T

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Tanwir Muhammadiyah tahun 2017 di Provinsi Maluku resmi ditutup pada Ahad (26/2). Salah satu hasil tanwir kali ini, Muhammadiyah akan membangun rumah sakit dan universitas di Maluku.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, pembangunan Universitas Muhammadiyah di Maluku akan diproses perizinannya oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

"Insya Allah dua amal usaha tersebut akan dibangun dan menjadi pusat keunggulan Muhammadiyah di Maluku. Sebagai kado untuk Tanwir kali ini," kata Haedar saat berpidato pada penutupan Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center Ambon, Ahad (26/2).

Haedar mengatakan, Wapres Jusuf Kalla telah melihat rancangan pembangunan rumah sakit dan universitas Muhammadiyah. Bahkan, Wapres JK akan memberikan dana awal sebanyak Rp 5 miliar untuk pembangunan tersebut.

Haedar mengungkapkan, pihaknya yakin dengan dukungan tersebut Muhammadiyah di Maluku dan seluruh Muhammadiyah tanah air akan semakin bangkit lagi. Untuk mengembangkan dan saling mendukung program pembangunan RS dan Universitas Muhammadiyah Ambon.

"Karena itu kami sampaikan kepada segenap keluarga Pak JK, mudah-mudahan ini merupakan amal yang memperoleh ridho dan karunia Allah," ujarnya.

Sementara, Gubernur Maluku Said Assagaff mengungkapkan pihaknya yakin Indonesia yang berkemajuan akan bisa diwujudkan karena ada Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam yang pertama dan terbesar di Indonesia. Muhammadiyah terus berjuang di garda terdepan melalui amal usahanya untuk mewujudkan Indonesia yang adil, berdaulat dan berkemajuan.

"Sebagai salah satu bukti manifestasi komitmen di bidang pendidikan dan kesehatan, kemarin PP Muhammadiyah dan Pemerintah Provinsi Maluku sudah melakukan penandatanganan piagam pencanangan pendirian pembangunan Universitas Muhammadiyah dan Rumah Sakit Muhammadiyah," jelasnya.

Selain itu, dikatakan Assagaff, Muhammadiyah sudah menyerahkan Klinik Apung Said Tuhuleley untuk Maluku. Pihaknya mengaku sangat bahagia karena melalui momen Tanwir Muhammadiyah, daerah yang berciri khas kepulauan seperti Maluku mendapat dukungan secara penuh dari Muhammadiyah.

Ia menambahkan, mengingat Maluku sebagai salah satu daerah kepulauan terbesar di Indonesia. Maka pembangunan daerah akan lebih berat dan sangat mahal jika dibandingkan dengan daerah kontinental. Masalah utama Maluku terletak pada akses dan konektivitas.

"Bayangkan jika berangkat dari Ambon ke semua kabupaten yang ada di kepulauan Maluku, biayanya sama dengan biaya ke Jakarta, malah lebih besar lagi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement