Senin 27 Feb 2017 14:58 WIB

PP Properti akan Right Issue Rp 1,5 Triliun

Red: Nur Aini
Seorang memperhatikan pergerakan saham saat pencatatan saham PT PP Properti Tbk, di Bursa Efek indonesia, Jakarta, Selasa (19/5).
Foto: Republika/Prayogi
Seorang memperhatikan pergerakan saham saat pencatatan saham PT PP Properti Tbk, di Bursa Efek indonesia, Jakarta, Selasa (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP Properti Tbk (PPRO) berencana melaksanakan penawaran umum saham terbatas atau rights issue pada 2017 ini dengan target dana yang diraih senilai Rp 1,5 triliun.

"Kami mematok dana right issue sebesar Rp 1,5 triliun. Harga saham dan jumlah saham yang ditawarkan akan menyesuaikan," ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan PPRO, Indaryanto di Jakarta, Senin (27/2).

Ia mengemukakan bahwa perseroan berencana menerbitkan sebanyak 5 miliar saham. Berdasarkan itu, dalam kajian BNI Sekuritas maka harga rights issue PP Property Tbk berada pada kisaran Rp 300 per saham. "Pada saat ini PPRO sudah diminati oleh banyak investor, termasuk investor asing. Ini saya dapat ketika kami melakukan roadshow-roadshow," katanya.

Indaryanto memaparkan bahwa sebesar 70 persen dana rights issue itu atau sekitar Rp 1,05 triliun akan digunakan untuk investasi pengembangan usaha, kemudian sebesar 20 persen (Rp 300 miliar) untuk modal kerja, dan sisanya atau sebesar 10 persen (Rp 150 miliar) untuk pembayaran sebagian besar utang. "Potensi pertumbuhan PPRO sangat bagus, dengan sejumlah landbank yang spread across Jawa, Sumatra, dan Kalimantan yang akan memperkuat bisnis PPRO. Target pasar perseroan adalah segmen 'middle class' di mana permintaan untuk properti masih bertumbuh," katanya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga sedang membangun pusat perbelanjaan (Mall) dan mulai operasional di 2017 dan 2018. Selain itu, PPRO juga akan melakukan pemisahan usaha (spin off) bisnis hospitality untuk mempercepat pertumbuhan dari bisnis hotel. Indaryanto optimistis bahwa dana right issue itu akan membuat perseroan mampu melakukan ekspansi dan mempertahankan tingkat pertumbuhannya ke depan.

Perusahaan telah mencatat pertumbuhan pendapatan sampai dengan 42,8 persen menjadi Rp 2,1 triliun pada 2016. Sementara, laba bersih meningkat 22 persen menjadi Pp 365,4 miliar pada 2016. Perseroan juga berhasil mencatat "marketing sales" sebesar Rp 2,5 triliun, naik 25 persen lebih tinggi dari pada rata-rata industri. Tahun 2017 ini PPRO telah menargetkan marketing sales akan naik 45 persen menjadi Rp 3,5 triliun.

Emiten dengan kode perdagangan saham PPRO itu pada hari ini (Senin, 2/2) bergerak di kisaran Rp 272-Rp 292 per saham. Pada pukul 14.20 WIB, saham PPRO berada di level Rp 274 per saham.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement