REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majlis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengharapkan kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud membahas isu penting terkait persoalan global yang berkaitan dengan umat Islam. Terutama menyangkut permasalahan terorisme.
Selain itu, kata Din, kedua pemimpin negara diharapkan juga membahas persoalan pengungsi Timur Tengah. Kemudian nasib Muslim Rohingya juga penting untuk dibahas. “Termasuk dalam menghadapi arus Islamiphobia di dunia Barat,” ujar Din dalam keterangan tertulis, Rabu (1/3).
Namun, Din menyayangkan kunjungan Raja Salman tidak mengagendakan pertemuan khusus dengan pimpinan Ormas Islam dan tokoh-tokoh Islam Indonesia. Padahal, dalam kunjungan dengan pemimpin negara Barat selalu mengagendakan pertemuan khusus dengan para tokoh Islam dan Ormas Islam.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menilai, kunjungan Raja Salman merupakan peristiwa bersejarah dan penting. Pasalnya, kunjugan Raja Arab Saudi terakir kali terjadi pada 47 tahun silam. “Penting karena kunjunga itu merupakan pertemuan pemimpin Saudi Arabia yang merupakan negara kiblat dunia Islam dengan pemimpin negara berpenduduk mayoritas Muslim,” katanya.
Seperti diketahui, Raja Salman sudah tiba di Indonesia melalui Bandara Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 12.30 WIB. Raja Salman yang disambut langsung Presiden Joko Widodo di bandara kemudian menuju ke Istana Bogor untuk menggelar sejumlah pembicaraan.