Kamis 02 Mar 2017 10:21 WIB

Prancis Kecam Perekrutan Tentara Anak Houthi

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Tentara anak Houthi di Yaman.
Foto: Yemen Times
Tentara anak Houthi di Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Prancis mengutuk perekrutan tentara anak yang dilakukan pemberontak Houthi Yaman. Pada Selasa (28/2) lalu, Amnesty International melaporkan Houthi telah merekrut anak-anak usia sekitar 15 tahun tanpa sepengetahuan orang tua mereka.

"Prancis meminta semua pihak dalam konflik Yaman mematuhi hukum internasional, yang melarang penggunaan anak-anak dalam konflik bersenjata," kata pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Prancis, Rabu (1/3), dilansir Arab News.

Prancis saat ini tengah memperingati 10 tahun Paris Principles and Commitment, yaitu bergabungnya Prancis dengan UNICEF untuk menyelenggarakan konferensi internasional tentang nasib anak-anak dalam konflik bersenjata. Paris Principles and Commitment diperingati setiap 21 Februari.

"Prancis menekankan adanya kebutuhan mendesak untuk menemukan solusi politik yang dapat mencegah ancaman keamanan dan ancaman terhadap situasi kemanusiaan dalam memerangi terorisme. Kami memberikan dukungan penuh kami kepada Ismail Ould Cheikh Ahmed, utusan khusus PBB," tulis Kementerian.

Menurut laporan Amnesty International, perekrutan tentara anak dilakukan oleh Houthi di sekolah-sekolah di Yaman. Houthi memikat anak-anak hingga remaja untuk bisa bergabung ke dalam barisan mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement