REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil meminta masyarakat Bandung yang ada di bantaran sungai dan sering banjir untuk waspada. Karena, ada beberapa kejadian curah hujan yang tinggi membuat dinding sungai jebol beberapa hari terakhir.
"Kami minta semua RW untuk terus memonitor kondisi sungai, siang dan malam. Karena dalam beberapa kejadian ada dinding sungai yang jebol," ujar Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Kamis (2/3).
Menurut Emil, Pemkot Bandung memiliki tim unit reaksi cepat (URC) yang bekerja 1x24 jam untuk menangani daerah bencana. Saat ini, di Kota Bandung memang masih ada 1-2 titik banjir. Tapi, relatif tidak banyak. Karena, Pemkot Bandung telah membuat beberapa proyek untuk mengantisipasi banjir.
"Termasuk Gedebage, sudah tak banjir karena proyek di 2016 senilai Rp 17 miliar, penyodetan sungai yang selalu membuat banjir di peremapatan Gedebage sudah selesai," katanya.
Saat ini, kata dia, berdasarkan laporan sungai tersebut sudah berfungsi. Meskipun terjadi hujan deras di perempatan, tidak akan ada masalah lagi. "Mudah-mudahan tidak ada masalah. Intinya, melaporkan bahwa proyek penyodetan sungai di Gedebage ini sudah berhasil," katanya.
Terkait banjir Pagarsih, Emil mengakui sekarang memang masih terjadi banjir. Karena, proyeknya masih dalam persiapan lelang. Daerah Pagarsih, sesuai janji dan komitmennya akan dibuat basement. Jadi, nanti jalan Pagarsihnya berdiri di atas basement. Sehingga, kalau airnya berlebihan, dari atas akan ditahan dulu di danau retensi.
"Nanti pas masuk pagarsihnya dapat kapasitas dua kali lipat, tidak ke jalan tapi ke bawah," katanya.
Emil meminta maaf pada masyarakat, dengan kondisi Pagarsih yang masih banjir. Karena, anggarannya baru disahkan sehingga masih dalam proses lelang. "Insya Allah 2017 persiapan penanggulangan banjir sangat final," katanya.
Saat ditanya tentang kemungkinan mengevakuasi penduduk di bantaran sungai, Emil mengatakan, saat ini belum dilakukan, tapi lebih ke waspadaan saja. Suatu hari, kalau aparatemen rakyat ini sudah memadai, maka pelan-pelan, Pemkot Bandung akan mengimbau masyarakat di bantaran sungai untuk pindah ke apartemen rakyat sebagai tempat yang lebih baik. "Ya apartemen rakyat. Alhamdulillah akan MoU dengan Perumnas," katanya.
Perumnas, kata dia, mendapat penugasan dari presiden untuk mengerjakan semua apartemen-apartemen subsidi. Saat ini, 5-6 lokasi akan mulai digerakan pembangunannya. "Totalnya, kami akan bangun apartemen rakyat di 13 lokasi. Sekarang, baru 5-6 lokasi dulu karena kapasistas Perumnasnya harus menyesuaikan," katanya.
Apartemen rakyat itu, kata dia, akan diprioritaskan untuk masyarakat untuk pengentasan kekumuhan dan penambahan populasi. Sebelumnya, tentu akan ada pendataan untuk masyarakat tersebut. "Apartemen diprioritaskan pada yang punya problem. Baru dialokasikan untuk ke penghasilan lemah," katanya.