Jumat 03 Mar 2017 21:29 WIB

Begini Kondisi Pabrik Saus Ilegal PD Sari Wangi

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Maman Sudiaman
Sidak yang dilakukan BPOM ke salah satu pabrik kecap di Kawasan Neglasari, kota Tangerang.
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Sidak yang dilakukan BPOM ke salah satu pabrik kecap di Kawasan Neglasari, kota Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sidak yang dilakukan BPOM ke salah satu pabrik kecap di di Jalan Baroq, Kelurahan Lio Baru, Neglasari, Kota Tangerang membuat kaget para buruh pabrik tersebut. BPOM yang tiba di pabrik bersama banyak awak media langsung mendatangi lokasi dan berkeliling pabrik.

Pabrik yang sudah beroperasi sejak 1980 tersebut terlihat sangat tidak higienis. Berdasarkan pantauan Republika, botol kemasan yang dikenakan adalah botol bekas yang tidak terjamin kebersihannya. Limbah cucian botol berada di satu area tempat pencucian. Terlihat tampak menjijikkan, busa sisa cucian botol mengalir di belakang mesin besar pencuci botol dan menebar bau tak enak.

Beberapa saus busuk juga terlihat berserakan di sekitar pabrik. Tercium bau tak sedap di dalam tempat pengemasan pabrik saus tersebut. Buruh pabrik di dalam tempat pengemasan terlihat mengenakan masker untuk menahan bau tak sedap dari dalam pabrik.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, pabrik saus PD Sari Wangi tersebut sangat tidak higienis. Sangat dimungkinkan adanya bakteri berbahaya bisa berada dalam produk. "Sangat tidak higienis, bisa kita lihat sendiri," jelasnya.

Karyawan beserta pemilik pabrik hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan terkait hal tersebut. Sejumlah wartawan yang hendak menanyai temuan itu kepada pengelola pabrik, tidak mendapatkan jawab apapun karena pengelola menghindar. Bahkan, orang yang diduga pimpinan pabrik langsung diamankan sejumlah karyawannya masuk ke salah satu ruangan di pabrik dan kemudian menutup pintunya.

Kondisi memprihatinkan pabrik itu mengundang komentar warga sekitar, salah satunya Mus Mulyadi (40 tahun). Pria yang akrab disapa Mus ini mengaku setelah mengetahui pabrik saus tersebut sangat tidak higienis. Karena itu dirinya akan berhati-hati saat mengkonsumsi saus. "Mungkin ini yang biasa dimakan campur mi ayam, waduh," ujarnya.

Senada dengan Mus, Sintia (21) mengaku merasa jijik setelah melihat langsung pabrik saus yang sudah ekspansi produk di delapan provinsi tersebut. "Jijik banget, bauknya juga," ujarnya.

Baca juga: Waspada Konsumsi Sembarang Saus, Ini Temuan BPOM di Kota Tengerang

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement