REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Cuaca buruk disertai hujan deras di Batam mengakibatkan tiga pesawat belum bisa mendarat akibat jarak pandang sekitar landas pacu Hang Nadim masih di bawah 500 meter. "Ada tiga pesawat yang seharusnya sudah mendarat. Namun pilot memutuskan menunggu cuaca membaik dan memilih berputar-putar di atas Batam," kata General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Sabtu (4/3).
Pesawat yang belum bisa mendarat tersebut adalah Lion Air dari Bali dan Surabaya yang seharusnya mendarat sekitar pukul 10.20 WIB. Lalu Citilink dari Bandara Soekarno Hatta yang seharusnya mendarat pukul 10.30 WIB.
"Pilot tiga pesawat itu masih menunggu cuaca dan jarak pandang membaik. Memang saat ini (11.10 WIB) masih sangat terbatas," kata dia.
Sebenarnya Bandara Internasional Hang Nadim Batam sudah dilengkapi dengan Instrument Landing System (ILS) untuk membantu pilot mendaratkan pesawat saat cuaca kurang mendukung seperti siang ini. Selain memiliki alat pemandu pendaratan tanpa visual tersebut, Bandara Internasional Hang Nadim Batam juga memiliki landasan pacu hingga 4,025 kilometer yang memberikan kemudaan dalam pendaratan. "Namun semua keputusan saat cuaca kurang mendukung ada ditangan pilot," kata Suwarso.
Sementara itu, kata Suwarso untuk pesawat yang hendak terbang dari Hang Nadim Batam tidak terkendala dengan cuaca buruk yang tengah melanda. "Yang mau terbang masih bisa asalkan bandara tujuan cuacanya bagus. Jadi hanya yang mendarat saja yang mengalami kendala cuaca," kata Suwarso.
Suwarso berharap cuaca segera membaik sehingga tidak mengganggu jadwal penerbangan dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan fasilitas milik BP Batam yang setiap hari melayani sekitar 140 kali penerbangan baik domestik, internasional, maupun kargo.