REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kawasan wisata Pulau Bokori, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, mulai ramai dikunjungi para wisatawan, terutama wisatawan lokal Kota Kendari dan sekitarnya.
"Setiap hari libur, kawasan Pulau Bokori dipadati banyak wisatawan, terutama dari Kota Kendari dan sekitarnya," kata Wakil Ketua DPRD Sultra, Nursalam Lada di Kendari, Senin (6/3).
Menurut dia, investasi Pemerintah Provinsi Sultra yang dikucurkan di kawasan pariwisata Pulau Bokori saat ini sudah mencapai puluhan miliar rupiah.
Investasi Pemerintah Provinsi Sultra tersebut kata dia, berupa pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata seperti fasilitas air bersih, listrik, cotage-cotega yang menjadi tempat para wisatawan beristrahat dan gardu pandang. "Saat ini kawasan pariwisata Pulau Bokori tersebut masih dikelola oleh Dinas Pariwsata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sultra," katanya.
Ke depan, ketika kawasan wisata Pulau Bokori sudah ramai dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara kata dia, Pemerintah Provinsi Sultra sudah harus memikirkan pengelolaan kawasan pariwisata Pulau Bokori secara profesional. "Untuk dikelola secara profesional, maka Pemerintah Provinsi Sultra harus menjalin kerja sama dengan pihak ketiga atau investor," katanya.
Menurut dia, tahun ini Pemerintah Provinsi Sultra menargetkan penerimaan pendapatan asli daerah dari kawasan Pariwisata Pulau Bokori sebesar Rp 600 juta. Melihat jumlah pengunjung di kawasan wisata Pulau Bokori yang mulai ramai tersebut kata dia, target penerimaan pendapatan dari kawasan pariwisata tersebut bisa melampaui target.
"Yang mendapat manfaat dari kawasan wisata Pulau Bokori bukan hanya Pemerintah Provinsi Sultra melalui retibusi masuk kawasan wisata, melainkan juga masyarakat di sekitar Pulau Bokori," katanya.
Ia mengatakan masyarakat di sekitar Pulau Bokori memperoleh pendapatan dari jasa angkutan penyeberangan dari Seropia menuju Pulau Bokori. "Satu kali penyeberangan, satu orang pengunjung atau penumpang kapal motor dikenakan tarif Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu," katanya.