REPUBLIKA.CO.ID, Arab Saudi, pertama yang terlintas di benak sebagian besar dari kita saat nama negara tersebut disebut, tentu dua destinasi favorit yaitu Masjid al-Haram dan Masjid an-Nabawi. Tetapi tahukah Anda, jika di negara petrodolar ini, terdapat situs-situs bersejarah yang umurnya setua peradaban itu sendiri. Di antaranya adalah Desa Layyinah.
Desa yang terletak perbatasan utara Saudi itu, menyimpan 300 buah sumur yang merupakan bukti mukjizat keagungan kerajaan Nabi Sulaiman AS. Sumur-sumur tersebut konon dibuat oleh anak buah Nabi Sulaiman diperuntukkan bagi bala tentaranya dalam perjalanan dari Yerussalem menuju Yaman.
Menurut sebagian riwayat, di tengah-tengah perjalanan, Nabi Sulamain dan bala tentaranya didera dahaga yang akut saat berada di kawasan gersang, sementara perbekalan air sudah habis. Nabi Sulaiman melihat salah satu tentaranya, Sabthar, malah tertawa terbahak-bahak. Tak elak, sikap tersebut membuatnya heran, apa gerangan yang membuatnya tertawa.
Lalu si Sabthar menjawab, ”Lucu saja, kalian kehausan sementara air melimpah di bawah kaki kalian (tanah).” Lalu, Nabi Sulaiman memerintahkan menggali kawasan tandus itu untuk mendapat air.
Uniknya, meski sumur-sumur itu digali dari tanah bebatuan cadas gurun padang pasir, tetapi air tetap mengalir. Soal bagaimana cara dan dengan media apa sumur itu berhasil digali, masih menyisakan tanda tanya besar hingga kini.
Namun, sayangnya, dari tiga ratus sumur itu hanya 20 buah saja yang bertahan. Sebagian besar menghilang akibat erosi. Keberadaan sumur ini pernah disebutkan oleh pakar geografi dan sejarawan Abad Pertengahan, yaitu Yaqut al-Hamawi dalam kitabnya Mu’jam al-Buldan.