Kamis 09 Mar 2017 14:22 WIB

Jarang Bertemu Buat SBY dan Jokowi Miskomunikasi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indira Rezkisari
 Presiden Joko Widodo menerima Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo menerima Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo akhirnya bertemu Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan tersebut membicarakan perkembangan pemerintahan dan negara ke depan.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuturkan, pertemuan antara dirinya dan Joko Widodo (Jokowi) memang jarang untuk berdiskusi atau berdialog. Hal ini pun membuat banyak pertanyaan di benak masyarakat apakah kedua pemimpin ini tengah berselisih.

"Sudah lama tidak bertemu, mungkin saja ada informasi-informasi yang tidak sepatutnya didengar baik oleh beliau (Jokowi) atau saya sendiri," kata SBY dalam pertemuan di Veranda Istana Negara, Kamis (9/3).

Namun, usai melakukan pertemuan dan berdialog, SBY menyebut bahwa suasana keduanya sangat baik. Bahkan pertemuan ini menjadi ajang tabayyun (mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya).

Dengan tabayyun, maka SBY dan Jokowi bisa menjelaskan berbagai persepsi masyarakat untuk keduanya. SBY pun yakin bahwa Jokowi sangat percaya bahwa  dirinya ini mempunyai keinginan yang terbaik untuk negara, dan pemerintahan sekarang.

Ketua Umum Partai Demokrat ke-4 ini mengatakan, setelah pertemuan ini tidak akan ada lagi komunikasi yang terputus. Karena jika komunikasi tersebut tidak berjalan maka dipastikan akan ada persoalan seperti salah tanggap yang selama ini menjadi informasi dan diserap masyarakat.

"Karena tidak baik kalau ada miskomunikasi, kesalahan informasi di antara beliau dengan saya, ataupun di antara kami-kami yang pernah memimpin negara ini. Ini harapan kami berdua," ujar SBY.

SBY pun berharap ke depan bisa ada klub presiden dan mantan presiden yang akan membuat komunikasi semakin baik.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement