Ahad 12 Mar 2017 10:54 WIB

Menag Berikan Cinderamata Mushaf Istiqlal untuk Raja Salman

Koleksi Mushaf terkecil diperlihatkan di Museum Bayt Al-Qur`an dan Museum Istiqlal (BQMI), TMII, Jakarta (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Koleksi Mushaf terkecil diperlihatkan di Museum Bayt Al-Qur`an dan Museum Istiqlal (BQMI), TMII, Jakarta (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan cinderamata kepada Raja Salman berupa Mushaf Istiqlal. Mushaf Al-Quran tersebut terdiri dari tiga jilid, karena mushaf tersebut ukurannya cukup besar. Menurut Menag, Mushaf Istiqlal, merupakan mushaf khas Indonesia, karena pada pinggiran di setiap lembarnya ada ornamen (hiasan pinggir) yang berbeda-beda setiap dua puluh halaman.

"Jadi itu menunjukkan 34 provinsi di Tanah Air, karena setiap ornamennya berbeda-beda yang merupakan ciri setiap provinsi, dan itu merupakan sesuatu yang sangat khas yang tidak ditemukan pada mushaf-mushaf lain," ucap Menag di Bali dalam rangka mengantar kepulangan Raja Salman meninggalkan Indonesia melalui Bali, Ahad (12/3).

Dikatakan Lukman, Mushaf Istiqlal merupakan hadiah dari dirinya sebagai Menteri Agama bagi Raja Salman. Sebelumnya, Raja Salman memberikan cinderamata serupa yakni Mushaf Alquran yang sangat baik, dan menurut Menag, dirinya akan membalas hadiah tersebut, dengan memberikan mushaf Istiqlal, sebagai mushaf khas Indonesia.

Dikatakan Lukman, kita bersyukur dan gembira, karena raja Salman beserta delegasi rombongan yang menyertai raja, cukup menikmati suasana Bali, hal ini dibuktikan dengan raja memperpanjang masa liburannya. Karena rencananya, Raja Salman akan meninggalkan Indonesia melalui Bali tanggal, 9 Maret 2017, tapi kemudian memperpanjang masa liburannya hingga tanggal 12 Maret 2017.

"Ini menunjukkan Raja Salman bisa menikmati pulau Bali, dengan segala keindahannya, keramahtamahan penduduknya, dan berbagai fasilitas yang ada, dan saya banyak mendengar kabar bahwa penduduk Bali senang dengan kehadiran raja berlibur. Kita bersyukur, raja dan masyarakat Bali saling berbahagia dan gembira," kata Menag.

sumber : kemenag.go.id
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement