REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, hingga saat ini belum mantap maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar. Karena, Ia masih menunggu partai yang mau melamarnya. Menurut pria yang akrab disapa Emil, Ia tak mau gede rasa (Geer) dulu menyatakan akan maju di Pilgub Jabar sebelum ada partai yang meminangnya dalam sebuah kesepakatan.
"Banyak yang naksir tapi belum ada yang melamar. Saya kan ga punya partai, jadi hanya akan maju jika memang ada dukungan," ujar Emil kepada wartawan, Senin (13/3).
Emil mengatakan, komunikasi dengan semua partai di Jabar, telah terus Ia lakukan. Di antaranya, dengan Partai Nasdem, PKS, PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat, Hanura, PPP, PAN, PKB dan lainnya. "Sok sebutin partainya, ya saya sudah berkomunikasi semua," katanya.
Menurut Emil, walaupun sudah berkomunikasi dengan semua partai tapi belum ada satu pun yang memberi kepastian. "Kalau tak ada yang ngelamar, ya gimana. Hari ini, saya individu yang tak punya partai jadi komunikasi ke semua partai," tegas Emil.
Namun, kata Emil, Pilgub Jabar memang masih lama jadi Ia masih menunggu. Karena, politik itu dinamis. Ia mencontohkan, politik yang terjadi di DKI Jakarta, dalam hitungan hari bisa berubah pasangannya. "Politik itu dilarang geer biar tak Baper (bawa perasaan)," katanya.
Saat ditanya apakah partai yang nanti akan dipilihnya harus se Ideologi, Emil mengatakan, dalam memimpin ideologinya adalah ideologi yang melayani publik. Jadi, Ia akan berpatokan pada hal itu.
Terkait permintaan mahar dari Parpol, Emil menegaskan, saat ini dengan semua Parpol, Ia baru sebatas berkomunikasi. Jadi, pembicaraanya belum sampai sejauh itu. "Kepada partai yang minta mahar, saya tolak. Saya tak punya uang," katanya.
Dikatakan Emil, kalau pun nanti dirinya tak jadi maju di Pilgub Jabar, kemungkinan Ia akan kembali mencalonkan diri jadi Wali Kota Bandung. Karena, hasil surveinya masih tinggi yakni 90 persen. "Ya, mungkin jadi wali kota lagi. Liat aja nanti ya, masih jauh," katanya.