REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan saat ini kelompok Mujahid Indonesia Timur (MIT) makin melemah. Kendati demikian satgas Tinombala diharapkan untuk tetap waspada.
"Sudah tambah lemah, tapi kami tidak boleh anggap remeh," kata Boy di Mabes Porli, Jakarta Selatan, Senin (13/3).
Menurut Boy, masih ada sembilan terduga kelompok MIT yang masih buron. Salah satunya Ali Kalora yang diduga sebagai pemimpin menggantikan Santoso dan juga Firdaus alias Barok yang terkenal sadis dan kejam.
Sehingga, kata dia, anggota tetap harus waspada untuk mencari sisa-sisa jaringan Santoso ini. Karena jika dibiarkan justru yang mengkhawatirkan mereka bisa membuat jaringan baru lagi.
"Kita harus tetap memburu sisa-sisa yang ada agar tidak membangun kekuatan yang baru," ungkapnya.
Untuk diketahui Operasi Tinombala diperpanjang hingga April 2017 mendatang. Operasi ini merupakan lanjutnya dari operasi sebelumnya yakni Camar Maleo di 2015.