Awan hitam menyelimuti langit di perairan laut Jawa, Selasa (14/3). Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jawa Timur diperkirakan berlangsung hingga Mei 2017. (FOTO : Umarul Faruq/Antara)
Beberapa pelajar SDN 83 Kota Jambi mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas sekolah mereka yang terendam banjir luapan Sungai Batanghari di Sejinjang, Jambi Timur, Jambi, Selasa (14/3). (FOTO : Wahdi Septiawan/Antara)
Petugas Satpol PP Kota Surabaya mengembalikan sejumlah 'Permen Keras' atau 'permen dot' yang sebelumnya sempat diamankan kepada pedagang di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/3). (FOTO : Didik Suhartono/Antara)
Nelayan menghias perahu untuk persiapan upacara 'petik laut' di Pantai Desa Kaduara Timur, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (14/3). Petik laut yang berlangsung dari tanggal 14-16 Maret tahun ini. (FOTO : Saiful Bahri/Antara)
Sejumlah pekerja merampungkan pekerjaan pembuatan jembatan gantung di Desa Tinggede, Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (14/3). Jembatan gantung sepanjang 115 meter yang menghubungkan Desa Tinggede dan Kalukubula (FOTO : Basri Marzuki/Antara)
Nelayan menjala ikan menjelang matahari terbenam di pesisir Laut Ulee Lheu, Banda Aceh, Aceh, Selasa (14/3). (FOTO : Irwansyah Putra/Antara)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan cuaca yang ekstrem di Laut Jawa menjadi perhatian Badan Meteorologi, Kilmatologi dan Geofisika Juanda, Surabaya. BMKG Juanda menengarai perubahan cuaca ekstrem yang akan terus berlangsung hingga Mei 2017 dengan intensitas hujan cukup tinggi.
Dari daratan Sumatera khususnya Jambi, beberapa sekolah harus melangsungkan proses belajar mengajar di tengah genangan banjir. Banjir berasal dari luapan sungai Batanghari. Dari Surabaya, setelah BNN tidak menemukan kandungan zat narkotik pada permen yang dijual kepada anak-anak, Satpol PP mengembalikan permen-permen yang sempat disita tersebut kepada para pedagang. Berikut berita foto lintas nusantara selengkapnya.
sumber : Antara Foto
Advertisement
Ikuti Whatsapp Channel Republika
