REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum , Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP dan ESDM) DIY M. Mansyur mengatakan, pengerjaan revitalisasi revitalisasi kawasan pedestrian Malioboro Tahap II, dimulai Rabu (15/3).
‘’Hari ini sudah dimulai action revitalisasi malioboro tahap kedua,’’ kata Mansyur pada wartawan, di Hotel Royal Ambarukmo, Rabu (15/3).
Di samping itu, ia menambahkan, seharusnya pada saat yang sama juga akan dilakukan sosialisasi kepada PKL (Pedagang Kaki Lima) di unit 37 (red. yang masuk dalam pengerjaan revitalisasi Malioboro tahap II), tetapi batal karena ada warga PKL yang meninggal.
Mansyur mengungkapkan para PKL yang berada di depan Pasar Beringharjo akan libur selama dilakukan pengerjaan revitalisasi Malioboro Tahap II. Namun ada juga PKL yang berharap tetap bisa berjualan.
Untuk PKL yang tetap ingin berjualan, katanya, sistemnya seperti waktu pengerjaan revitalisasi Malioboro tahap I yakni bergeser ke tempat yang sudah dikerjakan. ‘’Sehingga mereka tetap bisa berjualan dan tidak dirugikan. Kalau relokasi sementara belum disiapkan,’’ tuturnya.
Sementara itu di tempat terpisah, Manajer Proyek Revitalisasi Kawasan Pedestrian Malioboro Tahap II Eri Purnomo membenarkan pengerjaan fisik revitalisasi Malioboro tahap II dimulai hari ini. Pengerjaannya sama dengan pada saat revitalisasi kawasan Pedestrian Malioboro Tahap I yakni dibagi menjadi empat pulo (bagian). Di antaranya depan Pasar Beringharjo, Pasar sore, depan Gedung Agung dan Benteng Vredeburg.
Ia menjelaskan untuk membongkar depan Pasar Beringharjo membutuhkan waktu dua minggu, kemdian di depan Gedung Agung membutuhkan waktu sebulan, di depan pasar sore membutuhkan waktu dua minggu dan di depan Benteng Vredeburg membutuhkan waktu satu bulan. Ia berharap waktu pelaksanaan yang sudah ditetapkan 240 hari untuk merampungkan pekerjaan dapat terpenuhi.
Anggaran yang disiapkan untuk membiayai revitalisasi Malioboro Tahap II, kata Eri, sekitar Rp 16,8 miliar. Area yang dikerjakan dari Depan Pasar Beringharjo sampai Titik Nol sekitar 315 meter di depan Gedung Agung. Di area depan Gedung Agung sekitar 137 meter.