REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina pada Kamis (16/3) memutuskan mengangkat Elia Massa Manik sebagai direktur utama perusahaan tersebut. Elia menggantikan Dwi Soetjipto yang berhenti bertugas pada awal Februari 2017.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan pemilihan Elia didasari rekam jejak, kinerja, kepemimpinan, pengalaman, dan kapabilitas yang dianggap dapat memenuhi kebutuhan Pertamina. "Dia tahu di Elnusa. Latar belakang rekam jejak beliau membanggakan," kata Gatot dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (16/3).
Pergantian Dirut ini, kata Gatot, diharapkan memperkokoh Pertamina. Ia menerangkan perusahaan pelat merah tersebut memiliki tugas menjalankan peran strategis di sektor energi nasional. "Ada beberapa program utama antara lain BBM satu harga, rencana proyek investasi kilang, dan pengembangan hulu bernilai puluhan miliar dolar AS dalam beberapa tahun ke depan," ujar pejabat yang bertindak selaku kuasa Menteri BUMN tersebut.
Elia mengaku berjanji membentuk komunikasi tim yang solid dalam Pertamina. Menurut Elia, hal itu kuncinya adalah keterbukaan. "Semua bertanggung jawab. Banyak agenda Pertamina untuk wujudkan kedaulatan energi," ujar mantan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III Persero itu.