REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PSSI mengimbau agar suporter timnas Indonesia tertib aturan saat menonton langsung laga uji tanding Indonesia melawan Myanmar pada 21 Maret mendatang. sepak bola nasional tersebut menegaskan, agar pendukung timnas, tak menyalakan suar (flare) dan bom asap dalam laga tersebut.
Direktur Media dan Hubungan Internasional, Hanif Thamrin mengatakan, PSSI sudah jera menerima hukuman dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dan Federasi Sepak Bola Asia (AFC) lantaran ulah para suporter. Hukuman dari dua badan sepak bola internasional tersebut berpotensi menyeret timnas Garuda Indonesia.
“Kita (PSSI) terancam sanksi lebih besar jika masalah flare (suar dan bom asap) ini tidak bisa kita selesaikan sendiri. Pecinta timnas harus kita berikan edukasi. Bahwa menyalakan flare berarti membiarkan timnas terancam," ujar dia, dalam rilis resmi PSSI yang diterima wartawan di Jakarta, Jumat (17/3). Hanif menerangkan, sanksi dari FIFA maupun AFC bisa beragam.
Baca juga, Tiket Laga Indonesia Lawan Myanmar Sudah Dijual.
Meski tak mungkin berujung pembekuan kembali, tapi bisa membuat timnas Garuda tampil tanpa penonton. Pada laga timnas Garuda Indonesia melawan Vietnam pada Piala AFF 2016 lalu, AFC memberikan peringatan dan denda kepada PSSI atas ulah suporter yang menyalakan suar dan kembang asap saat laga di Pakansari.
Meski denda ketika itu masih bisa dibayar. Namun, reputasi sebagai negara tertib aturan, harus dijaga. "Jika flare kembali ada di laga resmi Indonesia, kita bisa terancam dihukum denda yang lebih besar lagi. Lebih buruk dihukum bermain tanpa penonton," sambung dia menambahkan.
Indonesia akan melakoni laga uji coba melawan Myanmar. Laga tersebut akan digelar di stadion Pakansari, Bogor pada 21 Maret. Laga tersebut, menjadi debut resmi kepelatihan Luis Milla Aspas bersama skuat Garuda. Ditaksir, jumlah penonton dalam laga tersebut, sebanyak lebih dari 40 ribu orang.