Ahad 19 Mar 2017 22:19 WIB

Jatman DKI Kukuhkan 50 Pengurus Baru

Rep: Lintar Satria/ Red: Maman Sudiaman
Penngukuhan Pengurus Jatman DKI Jakarta.
Foto: Jatman DKI Jakarta
Penngukuhan Pengurus Jatman DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 50 pengurus Jam’iyyahAhlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (Jatman) DKI Jakarta telah dilantik. Selain dihadiri komunitas pengamal tarekat yang berafiliasi ke Jatman, pelantikan juga dihadiri perwakilan ormas Islam dan beberapa duta besar negara sahabat seperti Iran, Irak, Syiria, dan Libia.

Rais Ifadliyah Idarah Wustha Jatman  DKI Jakarta, KH DR Hamdan Rasyid, MA menegaskan, ulama-ulama tarekat selalu mengingatkan murid-muridnya untuk berpegang teguh kepada Alquran  dan As Sunnah. Ajaran tarekat intinya ialah tahzibun nufus (pembersihan diri) agar di tengah masyarakat dapat memberi kemanfaatan untuk menyebarkan Islam yang rahmatanlil'alamin.

“Pengamal tarekat harus memiliki perhatian terhadap problematika yang terjadi di masyarakat, baik terkait ekonomi, politik, social dan budaya,” katanya di Ballroom Hotel Balairung Jalan Matraman Raya No. 19 Jakarta Timur, seperti dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, Ahad (19/3).

Untuk itu, kata KH Hamdan, Jatman DKI Jakarta berkomitmen bukan hanya mengajak orang asyik berzikir. Namun juga memperjuangkan hak-hak masyarakat, membela keselamatan negara serta membimbing masyarakat untuk taqarrub ila Allah  sehingga menjadi masyarakat yang berperadaban dan berkemajuan.

Dalam kepengurusan periode 2017 – 2022, Mudir Jatman DKI Jakarta, KH Wahfiudin Sakam mengatakan, akan fokus dengan empat program utama. Pertama, mainstreaming. Yakni, tarekat akan diposisikan masuk ke arus utama pergaulan. Jatman DKI Jakarta akan terlibat aktif dalam program-program yang berkaitan dengan dakwah, ekonomi umat, serta problem sosial. Dengan begitu Jatman DKI Jakarta akan meningkatkan jaringan dengan berbagai pihak baik pemerintahan, ormas-ormas Islam dan lembaga-lembaga terkait.

“Kedua, kaderisasi, Jatman DKI Jakarta akan membidik kalangan muda yang berpotensi untuk menjadi penerus di masa datang. Kaderisasi menjadi penting untuk memantapkan pemahaman tarekat ke masyarakat,” katanya.

Ketiga, hariqah center kata Wahfiudin, masing-masing tarekat yang bergabung akan membentuk dan mengembangkan thariqah center. Kecenderungan masyarakat yang sedang mengalami dahaga spiritual harus difasilitasi dengan kemudahan mendapatkan informasi tentang tarekat.

“Terakhir, digital content, pengguna internet di Indonesia yang semakin tinggi harus diimbangi dengan konten-konten ketarekatan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi,” tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement