REPUBLIKA.CO.ID, LISABON — UEFA akan mengeluarkan sistem baru soal transfer pemain untuk mencegah penimbunan pemain terbaik di tim-tim besar. Hal itu ditegaskan Presiden UEFA, Aleksander Ceferin usai menggelar pertemuan di Kota Lisabon, Portugal.
Ceferin mengungkapkan, penumpukan pemain bintang dan berbakat yang hanya ada di beberapa tim saat ini harus diubah. Ada beberapa langkah yang akan dibuat UEFA untuk membatasi ini. Pertama, dengan menaikkan ‘pajak barang mewah’ di klub kaya. Setiap pemain bintang akan dikenai pajak lebih tinggi. Kedua, dengan membatasi jumlah pemain bintang di tim besar.
Menurut Ceferin, ini dapat mengurangi dominasi permainan oleh tim besar juga. “UEFA punya kewajiban untuk melindungi seluruh insan sepak bola, bukan hanya klub elite,” tutur Ceferin dalam konferensi persnya dilansir dari BBC Sport, Kamis (23/3).
Namun, UEFA tidak merinci lebih lanjut tentang pajak barang mewah yang dimaksud. Namun, UEFA dapat menjalin kerja sama dengan badan sepakbola dunia FIFA untuk melakukan perubahan pada bursa transfer. Yaitu melalui regulasi perizinan.
Beberapa klub kecil di Eropa mengeluh tentang klub-klub besar yang memasukkan pemain muda terbaik mereka hanya untuk dipinjamkan ke klub lain. Di klub Liga Primer Inggris, Chelsea tercatat punya lebih dari 30 pemain yang dipinjamkan ke klub lain musim ini. Sementara itu, Juventus bahkan memiliki lebih dari 50 pemain yang mereka pinjamkan.
Ceferin juga mengatakan, UEFA akan membuat divisi baru untuk melindungi pertandingan. Yaitu, mengatasi penggunaan doping, praktik korupsi, kekerasan, dan pengaturan skor pertandingan.