REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Serangan bom kembali menargetkan operasi militer Mesir di Semenanjung Sinai, Kamis (23/3). Dalam kejadian itu, sebanyak 10 anggota personel tewas.
Saat kejadian berlangsung, para anggota pasukan tengah berada dalam kendaraan militer. Hingga secara tiba-tiba ada dua bom rakitan yang dilemparkan dan meledak.
Diduga kelompok militan yang berada di wilayah itu merupakan pelaku utama. Pemerintah Mesir selama ini berjuang melawan pemberontakan yang terjadi di Sinai.
Beberapa waktu lalu, pasukan keamanan Mesir telah melakukan pertempuran untuk melawan mereka yang melakukan pemberontakan di wilayah utara Sinai. Dalam pertempuran itu, 15 orang yang diduga merupakan anggota kelompok militan tewas, sementara ada tujuh orang ditangkap.
Kelompok militan di Sinai juga disebut bekerja sama dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 2014 lalu. Dalam sejumlah pertempuran dengan pasukan keamanan Mesir, ratusan tentara dan polisi tercatat tewas.
Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi mengatakan kelompok militan Sinai adalah ancaman terbesar bagi negaranya. Terlebih dengan kehadiran ISIS.
Baca juga, Tokoh Kudeta Mesir, Sisi, akan Temui Trump.