Senin 09 May 2022 13:09 WIB

ISIS Akui Serangan Terhadap Pasukan Mesir di Sinai

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di Semenanjung Sinai

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di Semenanjung Sinai. Ilustrasi.
Foto: EPA
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di Semenanjung Sinai. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Kelompok ISIS pada Ahad (8/5/2022) mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan yang menewaskan satu perwira dan 10 tentara Mesir di Semenanjung Sinai. Demikian kata kelompok tersebut di Telegram.

Insiden itu merupakan serangan paling mematikan dalam beberapa tahun belakangan di Sinai Utara, di mana pasukan keamanan Mesir memerangi kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. Serangan terjadi pada Sabtu pagi di jalan yang mengarah ke timur dari Terusan Suez ke Hasanah di Sinai Utara, menurut dua sumber keamanan.

Baca Juga

Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan itu mengungkapkan bahwa milisi menyerang dengan kendaraan yang dilengkapi bom dan menembakkan senjata berat yang dipasang di truk pikap sebelum bala bantuan militer melawan mereka dan mengejarnya. "Elemen teroris sedang dikejar dan dikepung di daerah terpencil di Sinai," kata juru bicara Mesir Gharib Abdel Hafez lewat pernyataan.

Menurutnya lima orang lainnya terluka dalam peristiwa tersebut. Sejak 2018 militer telah memperluas kendali atas daerah pesisir Sinai Utara antara Jalur Gaza di timur dan Terusan Suez di barat sehingga memungkinkan sejumlah kegiatan sipil dan pengembangan infrastruktur aktif kembali. Namun, serangan sporadis masih terjadi ketika para milisi mencari perlindungan di daerah gurun di selatan pantai dan menggunakan berbagai taktik seperti menembak dan memasang alat peledak.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement