Jumat 24 Mar 2017 21:33 WIB

Strategi Bangun Ekonomi Umat Muslim

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ekonomi dan kehidupan yang sejahtera merupakan dambaan bagi setiap masyarakat. Terutama bagi umat Muslim di seluruh dunia, khususnya Indonesia.

Syariah Buisness Coach, Samsul Arifin memiliki tiga tips untuk dapat membangun kekuatan ekonomi umat Muslim di Indonesia. Samsul mengatakan hal pertama yang harus dilakukan oleh umat Muslim yakni menyadari potensi yang dimilikinya.

"Umat Muslim harus sadar dengan potensi luar biasa yang mereka miliki, sampai saat ini mereka belum menyadarinya," kata Samsul di Sentul Selatan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/3).

Hal kedua, menurut Samsul, umat Muslim harus memiliki visi dan misi yang besar untuk dapat menguasai kehidupan ekonomi di dunia.

"Selama ini, visi itu hilang dan hanya melekat pada sebagian orang saja. Umat Muslim harus bangkit dan bersatu untuk membangun ekonomi keumatan," ujar Samsul.

Hal ketiga, lanjut Samsul, umat Muslim harus mengetahui teknik bisnis yang benar dan mempelajari ekonomi lebih luas. "Bukan sekedar menjual ala kadarnya, tapi bisnis yang secara meluas," kata Samsul. Samsul berharap dengan tiga tips tersebut umat Muslim dapat berdaya dan besar dalam bidang ekonomi di dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement