REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak 22.723 warga dengan 5.896 kepala keluarga terdampak banjir yang melanda Kota Bima pada Ahad (26/3) kemarin.
"Pengungsi sebanyak 2.139 orang," ujarnya di Mataram, NTB, Senin (27/3).
Ia melanjutkan, kebanyakan pengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing menyusul surutnya air yang menggenangi sejumlah titik di Kota Bima.
Sedangkan, areal pertanian yang terancam puso, kata Rum, tercatat sekitar 10 hektar. Untuk sarana pendidikan, sejumlah sekolah juga terdampak lumpur antara lain SMPN 1 Kota Bima, SDN 45 Kota Bima, dan SDN 12 Kota Bima.
Rum melanjutkan, BPBD NTB telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak berupa 200 dus mie Instan, 114 air mineral, 70 paket family kit, 40 paket sandang, 35 paket Kid ware, dan 75 paket selimut.
BPBD Kota Bima, lanjut Rum, juga telah mendirikan dapur umum di kantor BPBD Kota Bima untuk distribusi nasi bungkus. Dia melanjutkan, meski diterjang banjir, aktivitas ekonomi masyatakat berjalan normal, di mana pusat perbelanjaan berjalan seperti biasanya.
"Sekolah juga tidak ada yang diliburkan, demikian pun dengan puskesmas belum ada yang diketahui tutup untuk melayani masyarakat," katanya menambahkan.