REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mengharapkan adanya pihak investor untuk mengelola lebik baik objek wisata bahari di kawasan pesisir agar mampu memberikan pemasukan ke kas daerah.
"Kami berupaya mencari pengusaha untuk menanamkan modal bidang pariwisata, sehingga dikelola profesional," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Selasa (28/3).
Ahmed mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan pengusaha yang berminat tapi masih menunggu jawaban. Pengusaha sebelum menanamkan modal, tentu melakukan studi kelayakan dan penelitian di lapangan agar proyek yang hendak dibangun tidak mengalami kerugian.
Belakangan ini warga di pesisir Kabupaten Tangerang menginginkan obyek wisata bahari digarap dengan baik agar wisatawan merasa nyaman berkunjung. Hal tersebut karena wisata bahari hanya digarap amatir oleh penduduk sekitar atau kelompok warga seperti meminta karcis pada pintu masuk dan mengelola parkir kendaraan.
Namun untuk perawatan obyek wisata hanya dengan menyapu secara rutin, tapi tidak membangun insfratruktur karena terkendala masalah keuangan. Sejumlah obyek wisata bahari seperti Pantai Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Pantai Cituis, Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, belum dikelola secara maksimal.
Bahkan masalah serupa juga dialami Pantai Sangrilla, Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri dan Pantai Muara di Desa Muara, Kecamatan Teluknaga serta Pulo Cangkir di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo. Padahal ketika musim liburan, sejumlah obyek wisata itu dipenuhi warga untuk melihat panorama pantai dan ombak perairan Laut Jawa.
Pengunjung dapat dimenikmati ikan bakar atau hasil laut lainnya bersama keluarga karena harganya relatif murah. Demikian pula warga pada waktu tertentu memancing ikan di pinggir pantai sembari menikmati deru ombak dan melihat melayan pulang melaut.