REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya mengatakan, hujan es yang sempat mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (28/3) lalu merupakan fonemena alam yang normal, terutama saat memasuki musim pancaroba. Andi mengatakan, kebetulan juga terjadi siklus tropis di timur laut Australia.
"Sehingga itu yang membuat terjadi konvergensi dari Sumatra Selatan memanjang ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Itu membuat pumpunan awan jadi sangat labil, maka menyebabkan hujan es," ujar Andi di Kantor BMKG, Jakarta, Rabu (29/3).
Andi menyebutkan, konvergensi itu menyebabkan hujan es di Jakarta cukup parah. Tetapi, sebetulnya, kata Andi, hujan tak hanya mengguyur Jakarta, tetapi di berbagai wilayah Indonesia.
"Kenapa mengagetkan , mungkin karena bongkahan es nya cukup besar. Kita akan rasakan sampai musim kemarau, Mei nanti, apakah Angin masih tidak karu-karuan, sekarang sedang musim hujan deras siang hari sampai sore hari," katanya menambahkan.