REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Istri calon Presiden Prancis Francois Fillon, Penelope Fillon menghadapi tuduhan atas skandal pekerjaan fiktif. Pada Selasa (28/3), hakim Paris mengungkapkan investigasi Penelope telah menerima gaji atas pekerjaan parlemen yang tidak pernah dilakukannya.
Seorang pejabat Paris secara anonim mengatakan, Penelope didakwa dengan tuduhan menyalahgunakan dana publik, menerima uang dari penyalahgunaan aset perusahaan, dan menerima uang dari hasil penipuan. Namun, pejabat itu tidak diizinkan berbicara secara terbuka tentang investigasi yang sedang berlangsung.
Jaksa keuangan juga sedang menyelidiki tuduhan Fillon telah memberikan pekerjaan fiktif kepada istri dan dua anaknya sebagai pembantu di parlemen. Anggota keluarganya dibayar lebih dari 1,1 juta dolar AS atau Rp 14,3 juta selama beberapa tahun untuk jabatan itu.
Dilansir dari CBS News, penyidik baru-baru ini mengungkapkan bukti baru atas dugaan pemalsuan beberapa dokumen oleh pasangan itu untuk menutupi skandal mereka.
Mereka juga menandatangani kontrak yang memungkinkan Penelope untuk mendapatkan 108 ribu dolar AS atau Rp 1,4 miliar sebagai konsultan untuk sebuah majalah sastra, La Revue des Deux Mondes. Laporan media menyatakan pekerjaan itu juga adalah pekerjaan fiktif karena Penelope hanya menulis dua ulasan selama 2012-2013.
Fillon sendiri telah didakwa dalam kasus, yang sangat merusak peluang kandidat konservatif untuk memasuki pemilu dua putaran, pada 23 April dan 7 Mei. Dia diduga menyalahgunakan dana publik, menerima uang dari penyalahgunaan dana publik, terlibat dalam deklarasi aset yang tidak tepat, dan lainnya.
Namun, keluarga Fillon telah membantah semua tuduhan itu. Fillon sempat mengatakan akan menarik diri dari pencalonan Presiden Prancis, akan tetapi ia kemudian memutuskan untuk tetap mencalonkan diri.