REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia Arif Susanto menilai, dukungan PPP kubu Romahurmuziy untuk pasangan Ahok-Djarot di putaran dua Pilgub DKI 2017 bisa menjadi kabar baik bagi partai berlambang Kabah tersebut. Itu pun jika dengan digelontorkannya dukungan, PPP kubu Romi bisa berdamai dengan kubu Djan Faridz yang terlebih dahulu memberikan dukungan untuk Paslon tersebut.
"Jika kesamaan dukungan dalam Pilkada Jakarta menjadi pintu masuk islah bagi PPP, tentu ini merupakan kabar baik. Sebab, selama ini perbedaan dukungan dalam Pilkada lebih sering menghasilkan perpecahan," kata Arif saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (31/3).
Arif juga berpendapat, islah tersebut bisa membawa dampak baik bagi PPP, dalam upaya memperkuat pelembagaan politik. Penguatan pelembagaan politik penting, baik itu untuk PPP ataupun partai lainnya, agar soliditas organisasi terjaga tanpa harus bergantung pada kehendak elite.
"Penting bagi PPP maupun partai-partai lain untuk memperkuat pelembagaan politik dalam parpol agar soliditas organisasi terjaga tanpa harus bergantung pada kehendak elite," ucap Arif.
Sebelumnya, informasi condongnya dukungan PPP untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot di putaran dua Pilgub DKI 2017 terus berhembus. Meski pada kenyataannya, partai yang di putaran pertama mendukung Agus-Sylvi itu belum menentukan dukungan resmi hingga kini.