Ahad 02 Apr 2017 18:28 WIB

Mensos: Evakuasi Korban Longsor Ponorogo Sulit

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Ahad  (2/4).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, proses evakuasi korban tanah longsor di Ponorogo masih terus berlangsung. Namun proses evakuasi cukup sulit karena timbunan tanah mencapai 20 meter. “Eskavator terus bekerja, memang agak susah melakukan evakuasi karena longsor menimbun rumah hingga 20 meter," kata Khofifah, di hadapan ibu-ibu Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Kediri, Ahad (2/4).

Mensos yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU mengajak seluruh hadirin pada peringatan Harlah ke 71 Muslimat NU Kediri untuk mendoakan para korban tanah longsor. "Dua korban yang sudah teridentifikasi, mudah-mudahan seluruh keluarga mereka yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran oleh Allah SWT, dan yang dipanggil khusnul khotimah," tambah dia.

Hingga saat ini, terdata 28 orang tertimbun longsor yang terjadi pada Sabtu (1/4) pagi di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Jawa Timur, seharusnya Mensos menghadiri kegiatan di Kediri pada Ahad pagi. Namun, karena terjadi bencana tanah longsor maka Mensos langsung ke lokasi pada Ahad pagi.

Di lokasi bencana, selain melihat langsung kondisi pemukiman warga yang tertimbun longsor, Mensos juga menyerahkan bantuan dan santunan kematian kepada ahli waris korban meninggal sebesar Rp 15 juta. Pada acara Harlah Muslimat NU Kediri, Mensos juga menandatangani spanduk putih sebagai bentuk dukungan terhadap deklarasi Laskar Antinarkoba Muslimat NU.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement