Jumat 07 Apr 2017 02:10 WIB

Kiai Mansyur: Dedi Mulyadi Layak Gantikan Aher

Dedi Mulyadi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Takmir Masjid Nahdhatul Ulama Kiai Mansyur Syairozi menyebutkan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi layak menggantikan Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jawa Barat. "Saya ini lama bersama kang Ahmad Heryawan. Saya juga dulu ikut kampanye untuk beliau hingga akhirnya berhasil," katanya disela acara Seminar Nasional Sarung Nusantara, di Kantor Pengurus Besar Nahdhatul Ulama, Jakarta, Kamis (6/4).

Meski diakuinya dahulu pernah bersama Ahmad Heryawan, Kiai Mansyur menyatakan, kalau Ahmad Heryawan sudah waktunya diganti, karena sudah dua periode. "Saya usul bagaimana kalau yang menggantikan beliau (Ahmad Heryawan) itu Kang Dedi Mulyadi," katanya di hadapan para peserta seminar.

Ia menyampaikan hal tersebut karena Dedi Mulyadi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jabar dinilai layak menggantikan Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jawa Barat. Dedi yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta telah menggulirkan program-program kerja yang cukup bagus, seperti pendalaman kitab suci Al-Qur'an dan mengaji kitab kuning bagi seluruh pelajar muslim di Purwakarta.

"Sekarang ini, di Purwakarta pelajar belajar baca kitab kuning. Semoga banyak santri terlahir dari Purwakarta," kata dia.

Hal yang disampaikan Kiai Mansyur seperti "gayung bersambung" dengan pernyataan Kiai Abdul Manan yang mewakili Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj dalam acara tersebut. Ia bahkan menyebut konsepsi pembangunan di Purwakarta sudah sesuai dengan pandangan fiqih yang dimiliki oleh Imam Syafi'i, salah satu dari empat mujtahid mutlak yang pandangannya menjadi rujukan bagi kalangan Sunni di Indonesia.

Sementara itu, Dedi Mulyadi hadir dalam acara tersebut dalam kapasitasnya sebagai warga NU dan budayawan Sunda. Selain itu, juga karena di daerah yang dipimpinnya, Purwakarta, setiap Jumat para pelajar Muslim dan para pegawai negeri sipil diwajibkan menggunakan sarung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement