Ahad 09 Apr 2017 19:15 WIB

Zakir Naik Sempat Jadi Sopir Ahmad Deedat

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Ulama asal India Zakir Naik memberi sambutan saat jamuan makan malam di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.
Foto: ANTARA
Ulama asal India Zakir Naik memberi sambutan saat jamuan makan malam di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketertarikan Zakir Naik kepada dunia dakwah tak bisa lepas dari sosok Syekh Ahmad Deedat. Zakir pun berguru kepada sosok itu hingga mendapat piagam Deedat Plus atas kiprah dakwahnya.

Selama menjadi murid Syekh Deedat, dia mengaku sempat menjadi sopir ulama yang wafat pada 2005 itu. Saat menyopiri gurunya, Zakir pernah bertanya, "Saya pernah bertanya kepada dia. Mengapa Anda begitu agresif? Nak, saya bukan agresif, tapi meleleh. Iblis ditaklukkan dengan air suci atau dengan api. Saya pilih api," ujar Deedat, seperti dicontohkan Zakir.

Zakir Naik yang memulai dakwah sejak menjadi mahasiswa mengaku sempat menggunakan gaya sangat lunak dan sangat baik. "Tidak ada hasilnya," ujar dia.

Lantas, dia pun mengubah gaya dakwahnya menjadi militan. Bahkan, lebih militan dari Syekh Deedat. Hasilnya, semua teman Muslim Zakir lari. Dia ditinggalkan sendirian dengan non-Muslim.

Setelah itu, hidayah pun datang kepada Zakir. Dia tampil lebih dewasa saat berdakwah di panggung. Saat ada pertanyaan datang menghujat dia, Zakir selalu berupaya untuk tersenyum.

"Syekh Deedat kemudian berkata. Nak, kamu tersenyum saat orang menghujat kamu. Apa yang saya pelajari selama 40 tahun bisa kamu kuasai dalam empat tahun," kata Zakir.

Prestasi Zakir Naik pun terus membuncah. Indian Express dalam terbitan 22 Februari 2009 lalu memasukan dia ke dalam peringkat 82 dari "100 Orang India Terkuat 2009" di antara satu miliar penduduk India. Sementara, dalam daftar khusus "10 Guru Spiritual Terbaik India", Zakir Naik berada di peringkat tiga, setelah Baba Ramdev dan Sri Ravi Shankar. Ia menjadi satu-satunya Muslim di daftar ini.

Meski demikian, perjalanan hidup Zakir mengalami ujian. Dalam pemberitaan media internasional, Zakir dianggap dekat dengan kelompok teroris, salah satunya Alqaidah.  Badan investigasi nasional India khusus penanganan terorisme pun kembali melayangkan panggilan kepada dai internasional itu. Lembaga itu meminta agar Zakir Naik datang ke India sebelum 17 April mendatang.

Pemanggilan ini merupakan yang ketiga kalinya dalam satu bulan terakhir. Namun, Zakir Naik tidak pernah bersedia untuk datang ke India. Sebelumnya, pendakwah yang tengah berada di Indonesia itu juga pernah dipanggil pada 14 Maret dan 30 Maret 2017.

Seperti dilansir dari timesofindia, Selasa (4/4), seorang sumber mengatakan pengadilan India akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Zakir jika ia tidak datang dalam pemanggilan kali ini. Pemanggilan ini dilakukan lantaran Zakir Naik tengah diselidiki NIA atas dugaan penyebaran ujaran kebencian terhadap suatu kelompok tertentu dan menghasut orang lain melalui pidato-pidatonya untuk melakukan tindakan teror.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement