REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik, Muhammad AS Hikam mengatakan tidak menemukan masalah dalam video kampanye pasangan Basuki -Djarot karena tidak mengandung hal-hal negatif yang berpotensi menyinggung siapa pun.
"Dari sisi substansi saya menganggapnya tidak masalah, karena pesan-pesan yang ada di dalamnya tidak mengandung isi yang bermuatan SARA, ujaran kebencian, atau menghina dan melecehkan paslon lawan," ujar Hikam, Senin (10/4).
Menurut dia, perbedaan pendapat dalam menginterpretasi video tersebut adalah hal wajar. Dia menghimbau, bagi siapapun yang merasa tersinggung atau keberatan dengan video tersebut dapat mengajukannya kepada Bewaslu atau KPU DKI.
"Mungkin saja ada persepsi pihak lawan yang menganggap iklan kampanye itu menyinggung SARA, tetapi itu soal perbedaan interpretasi yang wajar-wajar saja," ujarnya.
Jika ada pihak yang tak puas atau keberatan saya rasa bisa mengajukannya kepada Bawaslu atau pihak yg terkait," kata Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Persatuan Nasional itu.
Dia menyarankan kedua pasangan calon dapat mengelar pertemuan internal untuk mendiskusikan permasalahan yang terjadi demi menghindari terjadi konflik. Dari pertemuan itu, Hikam berharap akan adanya penyelesaian di luar jalur hukum.
"Tetapi bisa juga kedua Paslon berdialog agar supaya tidak menjadi sumber konflik. Dari pandangan saya, dari dialog tersebut siapa tahu akan ada upaya penyelesaian di luar jalur hukum yang lebih cepat dan damai," ujar Hikam.
Juru bicara tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saidul Hidayat, Raja Juli Antoni juga mengatakan tidak ada niat dan unsur provokasi dari video kampanye yang dibuat oleh tim pemenangan Basuki Djarot. Ia pun mengungkapkan ide dibuatnya video tersebut berasal ide kreatif para pendukung Ahok-Djarot.
"Video itu menceritakan fakta historis kita sebagai bangsa di mana proses nation building kita memang belum selesai. Selalu ada dalam penggalan sejarah kita provokator yang mengancam mencabik-cabik tenun kebangsaan kita," kata Toni sapaan akrabnya saat dihubungi, Senin (10/4).
Baca juga, Video Kampanye Ahok-Djarot Dinilai Lecehkan Presiden Jokowi.