Selasa 11 Apr 2017 14:47 WIB

Saldi Akui Pulihkan MK tak Mungkin Dilakukan Seorang Diri

Rep: Santi Sopia/ Red: Angga Indrawan
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru Saldi Isra (kiri) berjabat tangan dengan Ketua MK Arief Hidayat usai pelantikan hakim MK di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/4).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru Saldi Isra (kiri) berjabat tangan dengan Ketua MK Arief Hidayat usai pelantikan hakim MK di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saldi Isra resmi dilantik sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) masa jabatan 2017/2022 oleh Presiden RI Joko Widodo, Selasa (11/4). Saldi mengaku sadar tentu banyak ekspektasi, harapan dari masyarakat atas terpilihnya ia dari 45 calon hakim lainnya.

Salah satu harapan masyarakat adalah pemulihan citra dan pembersihan MK. Pegiat anti-korupsi itu pun menyebut memulihkan MK mustahil dilakukan seorang diri. "Saya tahu banyak orang berharap dengan terpilihnya saya. Tetapi jangan pernah berpikir upaya percepatan MK kembali ke performa awalnya seperti dulu mencapai puncaknya, bisa dilakukan satu orang saja," ujar Saldi di Gedung MK. 

Saldi menyebut dirinya hanya satu elemen saja dalam tubuh MK. Ada elemen lain, seperti Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan. Dirinya hanya sepersembilan elemen pertama. Kalau bicara mempercepat kepulihan di MK, menurutnya, semua elemen ini harus bekerja sama. Tidak mungkin, sangat tidak masuk akal menyelesaikannya tanpa bersama-sama.

Saldi menyebut tugas terberat dua tahun ke depan adalah bagaimana meraih kepercayaan masyarakat karena peristiwa terakhir. Dalam Pemilu serentak nantinya juga akan bermuara ke MK. Sebagai ahli hukum tata negara, Saldi sudah sering menuangkan gagasannya, baik melalui jurnal nasional maupun internasional. Guru Besar Unad itu menyebut MK juga sedikitnya sudah menerampkan salah satu gagasannya yakni justice office.

Ia juga menanggapi perihal kasus kehilangan berkas di MK, belakangan ini. Ke depan, kata dia, sistem online alias daring harus betul-betul diterapkan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement