Selasa 11 Apr 2017 15:22 WIB

Lima Tewas dalam Serangan Teroris di Pulau Wisata Filipina

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Militan Abu Sayyaf di Filipina.
Foto: Youtube
Militan Abu Sayyaf di Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Lima orang, termasuk seorang perwira polisi, tewas saat 10 milisi Abu Sayyaf menyerang pulau wisata Bohol, Filipina, Selasa (11/4). Serangan ini merupakan yang pertama dilakukan kelompok Abu Sayyaf di kawasan wisata utama Filipina dalam beberapa tahun terakhir.

"Lima mayat telah ditemukan di tempat pertempuran itu," ujar juru bicara militer Filipina, Brigadir Jenderal Restituto Padilla, kepada ABS-CBN di Manila. Secara terpisah, juru bicara polisi nasional Filipina, Dionardo Carlos, juga mengkonfirmasi satu polisi yang tewas dalam serangan itu.

Kelompok teroris jaringan Abu Sayyaf ini telah lama terlibat dalam kasus penculikan dan meminta uang tebusan. Mereka sering menargetkan warga negara asing di wilayah selatan Filipina.

"Pasukan keamanan melaporkan, kelompok ini dipersenjatai dengan senjata kaliber berat, tapi sekarang mereka terpojok di Bohol," kata Kepala Staf Militer Filipina, Jenderal Eduardo Ano, dikutip Daily Mail.

Menurut petugas kepolisian Inabanga, Edwin Melicor, para teroris bersenjata itu berlayar ke Bohol dari Inabanga pada Senin (10/4). Mereka menuju tempat sepi di pulau Bohol dengan menggunakan tiga kapal cepat.

Serangan ini terjadi setelah Kedutaan Besar AS dan Australia di Filipina memperingatkan warganya untuk waspada terhadap penculikan yang mungkin dilakukan oleh kelompok teroris. Brigadir Jenderal Padilla mengatakan, militer Filipina telah menerima informasi selama beberapa pekan terakhir mengenai kegiatan terorisme di beberapa wilayah tanpa hukum, untuk mengganggu perdamaian.

"Operasi pembersihan sedang berlangsung dan kami mendatangkan pasukan dengan jumlah lebih untuk membantu. Kami berharap dapat menyelesaikan ini," kata Padilla.

Bohol merupakan salah satu destinasi wisata utama di Filipina. Di lokasi ini wisatawan asing bisa bebas berenang dengan hiu paus dan mengagumi primata kecil yang disebut tarsius. Wisatawan juga bisa melakukan perjalanan dengan kapal pesiar dan menikmati air laut sejernih kristal di pantai pasir putih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement