Kamis 13 Apr 2017 10:22 WIB

Pelatih Dortmund Protes UEFA, Pemain Merasa Diperlakukan Seperti Binatang

Reaksi para pemain Borussia Dortmund seusai leg pertama perempat final Liga Champions lawan AS Monaco di Signal Iduna Park, Kamis (13/4) dini hari WIB. Dortmund kalah 2-3.
Foto: EPA/Friedemann Vogel
Reaksi para pemain Borussia Dortmund seusai leg pertama perempat final Liga Champions lawan AS Monaco di Signal Iduna Park, Kamis (13/4) dini hari WIB. Dortmund kalah 2-3.

REPUBLIKA.CO.ID, DORTMUND – Pelatih Borussia Dortmund, Tomas Tuchel memprotes UEFA yang menjadwal ulang laga perempat final lawan AS Monaco hanya 24 jam setelah insiden bom di dekat Signal Iduna Park. Pada laga yang kemudian digelar pada Kamis (13/4) dini hari WIB, Dortmund kalah 2-3 dari Monaco.

“Kami berharap memiliki lebih banyak waktu untuk menghadapi apa yang terjadi (insiden bom). Tapi UEFA memutuskan kami harus bermain. Tidak adil,” kata Tuchel, dikutip ESPN FC, Kamis.

Dua orang terluka termasuk bek Dortmund, Marc Bartra setelah ledakan memecahkan jendela bus tim yang tengah menuju ke Signal Iduna Park pada Rabu (12/4). Tuchel pun marah dan seusai laga semalam, ia menegaskan timnya tidak diberikan cukup waktu untuk memulihkan mental.

“Kami tidak pernah ditanya; kami diinformasikan lewat pesan singkat bahwa UEFA membuat keputusan penundaan. Itu terasa payah dan itu tertanam di diri kami,” kata Tuchel.

Baca juga, Bertandang ke Jerman, Monaco Tiga Kali Jebol Gawang Dortmund.

Setelah insiden serangan bom, Tuchel mengungkapkan dirinya tidak memilih pemain untuk masuk dalam daftar starting eleven. Namun dirinya menawarkan kepada pemain siapa saja yang siap untuk bermain. “Kami menyadari pagi ini konsentrasi latihan kami terbelah. Tapi mereka semua tetap siap untuk bermain,” kata Tuchel.

UEFA kemudian mengeluarkan pernyataan resmi bahwa keputusan menunda 24 jam laga diambil lewat kerja sama penuh dengan kedua tim. Sementara, bek Dortmund, Sokratis Papastathopoulos menyatakan, dirinya diperlakukan seperti binatang oleh UEFA. Gelandang Nuri Sahin, kepada televisi Norwegia mengungkapkan, betapa sulitnya laga itu bagi pemain Dortmund. “Sulit untuk membicarakan itu,” kata Sahin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement