Kamis 13 Apr 2017 14:43 WIB

Silaturahim ke Buntet, Presiden Cerita Kunjungan Raja Salman

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Presiden RI Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Jokowi, Menteri PMK, Puan Maharani, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menteri BUMN Rini Suwandi, Setkab Pramono Anung dan beberapa Direktur BUMN, bersilaturahim ke Pesantren Buntet, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/4). Kedatangan Presiden adalah dalam rangka menghadiri Haul al-Marhumin, Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren 2017 dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Indoor Sport Hall, Auditorium Mbah Muqoyyim dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren.

Di hadapan ribuan masyarakat yang hadir, mantan Wali Kota Solo ini cerita tentang pertemuannya dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Mohammed bin Saud di Bogor beberapa waktu lalu. "Raja Salman saat datang ke Indonesia, kita undang ke Istana Bogor. Semua sudah kita siapkan. Tapi Allah berkehendak lain, begitu beliau masuk Istana, hujan deras," ujar Presiden mengawali ceritanya.

"Pas hujan itu, Raja Salman saya payungi sendiri. Bahkan, pas Saya ajak muter-muter Istana, Saya setiri sendiri. Pemerintah Saudi sepakat investasi ke Indonesia sebesar Rp 89 triliun. Yang membuat saya agak kecewa sedikit, ternyata, investasi Arab ke Cina lebih besar, yakni 870 triliun. Mohon doa dari para sesepuh dan para ulama, beberapa waktu lagi, saya akan menelpon Raja Salman dan Putranya Pangeran Muhammad, agar investasi ke kita lebih besar dari Cina," ujar Presiden.

Presiden juga bercerita,Raja Salman sempat kaget saat tahu, bahwa di Indonesia, ada 714 suku yang mendiami 17 ribu lebih pulau. "Beliau sangat kagum dengan kita. Banyak negara dengan dua atau tiga suku tapi selalu ribut. Kita dengan ratusan suku, hingga kini, secara garis besar, mampu bersatu. Sudah selayaknya, kita juga kagum dengan diri kita sendiri," imbuh Presiden.

Presiden juga berkisah tentang curhatan Presiden Afganistan yang 20 tahun lebih berkonflik. Di sana, ada sekitar 40 kelompok yang saling bertikai.

"Tapi setelah Presiden Afganistan saya ceritain Indonesia, Beliau kaget dan bilang, bahwa kondisi Indonesia ini, adalah takdir dan kehendak Allah. Beliau sangat kagum dengan kita. Nah, mari kita jaga NKRI ini," ujar Presiden.

"Sekali lagi, banyak negara dunia mengapresiasi dan mengagumi kita. Karena Islam kita adalah Islam Rahmatan Lil alamin, Islam yang menghargai perbedaan," katanya.

Seperti biasa, Presiden kemudian berkomunikasi aktif dengan para santri, memberi pertanyaan dan memberi hadiah sepeda. Sesuatu sederhana yang mampu membuat suasana menjadi akrab dan cair.

Sebelumnya Ketua yayasan YLPI KH Adib Rofiuddin mengatakan, Haul di Buntet berbeda dengan di tempat lain. "Di Buntet, yang haul seluruh warga, tidak hanya kiainya. Jadi semua warga mempunyai hajat," ujar Kiai Adib.

Kiai Adib juga menyatakan, sekitar 5.700 santri dan 6.000-an santri kalong di Buntet, Siyap berperan serta dalam menjaga NKRI.

Acara dilanjutkan dengan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Indoor Sport Hall, Auditorium Mbah Muqoyyim dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren yang berjarak sekira 1 KM dari lokasi haul.

sumber : kemenag.go.id
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement