REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Liverpool Juergen Klopp mempertanyakan keputusan Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) yang mengubah jadwal Borussia Dortmund kontra AS Monaco pada leg pertama perempat final Liga Champions. UEFA langsung menjadwalkan pertandingan yang tertunda akibat insiden bom, kurang dari 24 jam dari jadwal semula.
Laga Dortmund kontra Monaco dijadwalkan berlangsung Rabu (12/4) dini hari WIB. Laga ini ditunda karena ledakan yang menyasar bus Dortmund dan melukai salah satu pemainnya Marc Bartra. Akan tetapi, UEFA langsung memutuskan pertandingan digelar pada Rabu malam WIB.
Kloop mengaku paham situasi sulit yang dihadapi UEFA. Akan tetapi, ia percaya UEFA tak akan memutuskan secepat itu andai merasakan kejadian yang dialami para pemain Dortmund.
"Saya cukup yakin orang yang membuat keputusan tidak akan memainkan pertandingan tersebut, jika mereka ada di bus itu," kata Klopp dalam konferensi pers di Liverpool, dikutip Reuters, Kamis (13/4).
"Jika Anda tidak ada di bus Anda tidak bisa membayangkan apa yang sebenarnya terjadi," kata mantan pelatih Dortmund ini.
Walau demikian, ia mengaku memahami alasan UEFA. Sebab, kata dia, sulit juga menentukan waktu yang tepat untuk menggantikan pertandingan ini.
Sebelumnya, pelatih Dortmund Thomas Tuchel merasa diacuhkan oleh UEFA. Karena, keputusan mengubah jadwal mereka dibuat begitu cepat.
Klopp mengaku bangga dengan perjuangan para pemain Dortmund. Ia menilai skuat tim yang pernah dilatihnya berjuang maksimal meski akhirnya kalah 2-3.
"Ketika mereka bermain mereka mencoba melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Saya melihat wajah mantan pemain saya dan saya sangat terkejut dengan mata mereka dan saat itu sangat, sangat sulit. Butuh waktu untuk terbiasa," kata dia.