REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Alumni 212 sekaligus penggerak acara Tamasya Al Maidah, Ansufri ID Sambo, meminta pihak kepolisian menangkap jika ada pelaku intimidasi dalam Pilkada DKI putaran kedua yang akan digelar pada Rabu (19/4) besok. Karena itu, massa Tamasya Al Maidah besok juga akan turun memantau di tempat pemungutan suara (TPS).
"Kalau ada intimidasi, tangkap saja. Bahkan, kita sudah komitmen kalau ada yang melakukan intimidasi maka kelompok kami yang akan menangkap," kata Ansufri di Jakarta, Selasa (18/4).
Menurut dia, aksi Tamasya Al Maidah akan berlangsung aman dan damai walaupun berbarengan dengan hari pencoblosan. Pasalnya, massa aksi hanya akan membantu mengawasi di TPS dengan jarak sekitar 20 meter.
Ansufri mengatakan, nantinya akan ada 100 orang yang diturunkan langsung memantau setiap TPS di Jakarta. Dengan jumlah TPS yang diketahui sebanyak 13.034 lokasi, maka hitungannya ada sekitar 1,3 juta massa yang digerakkan dalam Tamasya Al Maidah tersebut.
Setelah Tamasya Al Maidah berlangsung damai, kata dia, massa akan dikumpulkan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, terlebih dahulu. Setelah melaksanakan shalat maghrib berjamaah, massa kemudian akan kembali ke kota masing-masing.
"Kita sudah buktikan saat 212 dan aksi sebelumnya kita damai. Sekitar 100 ribu orang sudah menyatakan siap. Nanti kita distribusikan ke TPS-TPS tempat sekitar mereka menginap," katanya.