Selasa 18 Apr 2017 22:31 WIB

Sering Kritik Pemerintah, Tony Abbott Diminta Mundur dari Parlemen

Warren Entsch (kiri) menilai komentar-komentar Tony Abbott telah merusak pemerintahan PM Malcolm Turnbull.
Foto: ABC
Warren Entsch (kiri) menilai komentar-komentar Tony Abbott telah merusak pemerintahan PM Malcolm Turnbull.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Anggota Parlemen Australia dari Partai Liberal Warren Entsch meminta mantan Perdana Menteri Tony Abbott mundur dari Parlemen jika dia tidak bisa berhenti mengkritik Pemerintahan PM Malcolm Turnbull.

"Dia akan dikenang karena kontribusi positif dalam masa jabatannya sebagai perdana menteri atau yang saya takutkan dia akhirnya dikenang sebagai pembocor (informasi pemerintahan)," kata Entsch kepada ABC.

Mantan PM Abbott terus mengkritik kinerja Pemerintah Turnbull dan sekarang memiliki dua acara reguler di stasiun radio komersial dengan rating tertinggi di Sydney. Entsch mengingatkan Abbott bahwa ketika kehilangan jabatannya sebagai PM, dia berjanji tidak akan mencemooh pemerintah.

"Dia mundur secara baik-baik, akan melayani kepentingan terbaik negara namun dia tidak banyak berkomentar, dia tidak akan menjadi kritis," kata Entsch.

"Sejauh ini yang terjadi sebaliknya. Saya menganggapnya sangat mengecewakan. Bagi saya ini tampak seperti pembalasan kepada Perdana Menteri kita saat ini," katanya.

Entsch berpendapat Abbott harus membatasi komentar-komentarnya untuk isu-isu terkait dapilnya sendiri. "Ketika dia terus-terusan tampil di penats nasional maka tentunya hal sangat merusak bagi pemerintah," katanya.

"Jika dia tidak bisa membatasi komentarnya terkait masalah yang berhubungan dengan dapilnya - hal yang diharapkan dari kami semua yang bukan anggota kabinet - jika dia tidak bisa melakukan hal itu dan jika dia merasa ingin terus mengeritik kinerja pemerintah dan Perdana Menteri, maka dia sama sekali tidak berkontribusi positif," kata Entsch.

Dalam artikel opini di sebuah surat kabar dan di radio kemarin, Abbott mengatakan dia telah mendengarkan detak jantung bangsa ini saat melakukan kegiatan bersepeda belum lama ini.

Dia meminta pemerintah untuk mengubah kebijakannya termasuk pemotongan subsidi energi terbarukan, membuat lebih banyak perubahan di Senat serta menghapuskan program Sekolah Aman yang ditujukan untuk melindungi anak-anak gay dan transgender dari bullying.

Entsch mengatakan pandangan tersebut seharusnya disampaikan secara internal di pemerintahan. "Dia dipersilakan menyampaikan pendapat tersebut di rapat-rapat partai. Saya pikir media nasional bukanlah forum yang tepat untuk itu," katanya.

Entsch bahkan menuduh mantan perdana menteri ini memiliki ingatan pendek terkait program Sekolah Aman, yang justru diajukan ketika Abbott berkuasa. Entsch berpendapat meskipun beberapa perubahan bisa dilakukan untuk program ini, namun berperan dalam menjaga keamanan anak-anak. "Pada akhirnya statistik angka bunuh diri berbicara sendiri, dan memang perlu adanya perlindungan di sana," katanya.

Diterbitkan Selasa 18 April 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari berita berbahasa Inggris.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/sering-kritik-pemerintah-australia,-tony-abbott-diminta-mundur/8450332
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement