Rabu 19 Apr 2017 14:22 WIB

Napi Lapas Tanjung Gusta Kabur Gergaji Teralis

Rep: Issha Harruma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Lapas (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Lapas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kejadian narapidana melarikan diri di Lapas Tanjung Gusta, Medan, kembali terjadi. Napi tersebut kabur dengan menggergaji teralis kamarnya dan melompati tembok pagar belakang Lapas, Rabu (19/4) dinihari WIB.

Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Tanjung Gusta Muda Husni mengatakan, napi tersebut bernama Jalidin. Dia merupakan napi kasus narkotika jenis ganja yang dihukum 14 tahun penjara. Dari angka tersebut, Jalidin baru menjalani hukumannya selama tiga tahun. "Petugas baru mengetahui kaburnya napi itu pada Rabu sekitar pukul 06.00 WIB," kata Muda, Rabu (19/4).

Muda menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, napi tersebut diketahui kabur melalui lubang angin. Dia menggergaji dua terali besi di lubang angin kamarnya yang berada di blok T5 lantai 2 nomor M16. "Dia menggunakan gergaji besi untuk memotong dua terali besi itu," ujar dia.

Menurut Muda, dari lokasi, petugas menemukan dua potong terali yang masing-masing berukuran sekitar 25 cm. Selain itu, ditemukan juga dua potong kayu yang diduga digunakan untuk mematahkan terali besi serta kain bekas dan potongan tali yang diduga digunakannya untuk turun dari lubang angin.

"Diduga, dia telah merencanakan (kabur) sejak lama dan telah digergaji secara bertahap karena kami lihat ada karat di bekas potongan terali itu," kata Muda.

Terkait kaburnya napi ini, pihak Lapas telah berkoordinasi dengan Polsek Helvetia. Kedua belah pihak pun telah menyelidiki kasus tersebut, termasuk dengan memeriksa sejumlah saksi. "Kami sudah memeriksa yang diduga mengetahui tapi dari pengakuan mereka tidak ada yang mengetahui," ujar Muda.

Sementara itu, Kapolsek Helvetia Kompol Hendra membenarkan kaburnya napi dari Lapas Tanjung Gusta ini. Polisi pun, kata Hendra, bersama petugas Lapas telah membentuk tim untuk mengejar napi tersebut. "Tim Polsek bersama petugas (Lapas) lagi melakukan pengejaran," kata Hendra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement