Rabu 19 Apr 2017 18:23 WIB

Monitoring Sembako akan Diintensifkan di Kota Cirebon

Rep: Lilis Handayani/ Red: Nidia Zuraya
Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi)
Foto: antara
Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Cirebon secara intensif melakukan monitoring bahan kebutuhan pokok masyarakat ke pasar. Monitoring itu akan diintensifkan saat menjelang bulan puasa dan lebaran mendatang.

"Kami terus melakukan monitoring stok barang, khususnya kebutuhan pokok masyarakat, baik di pasar tradisional maupun pasar modern,’’ ujar Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Cirebon, Yati Rohayati, Rabu (19/4).

Yati menjelaskan, saat menjelang puasa dan lebaran nanti, monitoring akan makin diintensifkan. Hal itu terutama terhadap barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. 

Yati pun meminta kepada distributor untuk tidak memainkan harga saat permintaan masyarakat sedang tinggi. Karena itu, dia akan melibatkan instansi terkait untuk pengawasannya. 

Yati menambahkan, pada bulan puasa mendatang, operasi pasar direncanakan akan dilakukan. Namun, dia mengakui instansinya tidak memiliki anggaran untuk melakukan hal itu.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di Pasar Pagi Kota Cirebon, harga  bahan kebutuhan pokok masih stabil. Harga telur ayam masih di harga Rp 18 ribu per kg, daging sapi di kisaran Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kg. 

"Yang sudah mulai naik itu harga ayam potong,’’ kata seorang pedagang ayam di pasar tersebut, Cahyo.

Sebelumnya, harga daging ayam dijual Rp 27 ribu hingga Rp 30 ribu per kg. Namun, dalam beberapa hari ini, sudah dijual seharga Rp 30 ribu hingga Rp 32 ribu per kg. 

Sedangkan untuk cabai, saat ini harganya masih stabil. Untuk cabai merah, dijual seharga Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kg.

Ini sudah turun, beberapa hari lalu sempat Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per kg,’’ kata seorang pedagang di pasar tersebut, Ilah.

Sementara untuk cabai rawit, harganya Rp 45 ribu per kg. Untuk komoditas yang harganya cukup tinggi adalah bawang putih yang mencapai Rp 50 ribu per kg. 

Terpisah, Kepala Sub Divisi Bulog Cirebon, Taufik Budi Santoso, menjelaskan, saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog Cirebon sudah mencapai 60 ribu an ton. ‘’Jumlah itu cukup hingga 12 bulan ke depan,’’ kata Taufik.  

Tak hanya beras, stok gula dan daging sapi juga saat ini masih dimiliki oleh Bulog Cirebon. Dengan berlimpahnya stok komoditas-komoditas itu, maka masyarat diminta tidak perlu khawatir menjelang puasa dan lebaran mendatang.

"Stok kami sangat mencukupi,’’ ujar Taufik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement