Ahad 23 Apr 2017 06:16 WIB

Menteri LHK: Mayoritas Mangrove Kurang Baik

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kanan).
Foto: Republika / Darmawan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Kondisi sebagian besar tanaman mangrove di pesisir pantai Tanah Air kurang baik sehingga perlu perhatian semua pihak.

"Berdasarkan data, tanaman mangrove yang kondisinya kurang baik mencapai 52 persen, sedangkan yang masih baik tercatat hanya 48 persen," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, saat menghadiri penanaman bibit mangrove di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (22/4).

Ia mengungkapkan, luas tanaman mangrove di Tanah Air mencapai 3,49 juta hektare tersebar pada 257 kabupaten/kota, sedangkan setiap tahun terdapat ratusan ribu hektare kondisinya mengalami penurunan. Hal itu, lanjut dia, disebabkan oleh berbagai faktor, seperti adanya reklamasi, polusi, budi daya yang tidak memperhatikan lingkungan dan perubahan iklim, sehingga suhu bumi naik dan air laut juga naik dan terjadi rob.

Secara umum, kata dia, kondisi lingkungan di pesisir pantai memang cukup berat, namun pemerintah secara bertahap tetap berupaya memperbaikinya. "Presiden juga selalu berpesan untuk memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mengelolanya, karena mereka memiliki nilai lokal yang baik dan aturan-aturan yang baik," ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, pemerintah sedang melakukan penataan, sehingga tidak ada lagi kecurigaan dan lain-lain.  Menurut dia, reklamasi bukan hal yang buruk, asalkan secara lingkungan juga baik dan memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi kepada masyarakat.

Ia mengatakan, wilayah pesisir memang menjadi daya tarik untuk dijadikan tempat permukiman. "Semakin banyak penduduk yang bermukim di wilayah pesisir, maka semakin banyak tekanan terhadap lingkungan sekitar, selain adanya tekanan dari alam," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement