Senin 24 Apr 2017 16:22 WIB

JK Puji Sandiaga Uno: Kopiah Itu Penting

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ilham
 Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan arahan saat penutupan Kongres Ekonomi Umat 2017 di Jakarta, Senin (24/4).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan arahan saat penutupan Kongres Ekonomi Umat 2017 di Jakarta, Senin (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla memuji sosok calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Hal ini disampaikannya saat menutup Kongres Ekonomi Umat yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (24/4). Dalam kesempatan tersebut, JK sempat melontarkan guyonan secara langsung kepada Sandi yang terpilih sebagai wakil gubernur DKI Jakarta versi hitung cepat KPU.

Sandi masuk ke ruang tempat kongres berlangsung sesaat sebelum JK memulai pidato sambutannya. Melihat Sandi yang berjalan ke tempat duduknya, JK langsung menegurnya. "Hai Pak Sandi," kata Jusuf Kalla menyapa.

Ketika itu, JK melontarkan pujian kepada Sandi sebagai contoh seorang pengusaha yang optimistis. Karena saat ini banyak orang yang mengeluh sebelum berusaha sehingga malas bekerja. Menurut JK, Sandi telah membuktikan kerja keras tersebut dengan menghabiskan waktu berbulan-bulan keliling ke rumah warga, bahkan hingga keluar masuk gang sempit.

"Alhamdulillah hasilnya ada. Harus begitu," ujar JK yang disambut tepuk tangan dan tawa oleh peserta kongres.

Sandi yang hadir dalam acara tersebut tersenyum mendengar pujian dan guyonan dari wakil presiden. Guyonan JK untuk Sandi belum selesai. Kali ini, JK memuji Sandi yang mulai kerap memakai kopiah.

"Sekarang ada kemajuan, selalu pakai kopiah. Dulu jarang. Jadi, kopiah itu penting," kata JK yang disambut tawa oleh para peserta kongres.

Sandi hadir dalam kongres tersebut untuk memberikan dukungan. Sandi optimistis program OK OCE bisa bersinergi dengan pemberdayaan ekonomi umat yang dikedepankan oleh MUI. "Saat ini peserta progres OK OCE sudah tembus 12 ribu orang per hari," ujar Sandi.

Sandi berharap, kesenjangan dan ketimpangan ekonomi bisa dipersempit dengan cara menumbuhkan wirausahawan baru. Melalui pemberdayaan ekonomi umat diharapkan dapat muncul saudagar-saudagar baru sebagai penerus saudagar terdahulu di era Nabi Muhammad SAW. "Akan muncul Abdurrahman bin Auf yang baru, Ustman bin Afan yang baru," kata Sandi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement