Selasa 25 Apr 2017 13:08 WIB

Kapasitas Lapas Indramayu Over Load

Rep: Lilis Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Warga binaan Lapas Indramayu sedang membaca Alquran saat mengikuti kegiatan Khatam Alquran massal di Lapas
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warga binaan Lapas Indramayu sedang membaca Alquran saat mengikuti kegiatan Khatam Alquran massal di Lapas

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kabupaten Indramayu mengalami kelebihan kapasitas warga binaan. Pihak Lapas pun mengadakan berbagai kegiatan, terutama pembinaan mental kerohanaian, untuk menghindari adanya gesekan di antara warga binaan akibat kapasitas yang berlebihan itu.

Kepala Lapas Indramayu, Sulistiyadi menjelaskan, semestinya, kapasitas di Lapas Indramayu hanya untuk 330 warga binaan. Namun kenyataannya, jumlah warga binaan kini mencapai 520 orang. "Jadi memang melebihi kapasitas," kata Sulistiyadi, Selasa (25/4).

Sulistiyadi mengatakan, dari jumlah total warga binaan itu, sekitar 40 persen di antaranya terlibat kasus pidana khusus seperti narkoba. Sedangkan sisanya merupakan warga binaan yang terlibat pidana umum seperti pencurian, pembunuhan, pidana wanita maupun anak serta teroris. "Pokoknya di sini komplit (kasusnya). Terbanyak kasus pidana umum," kata Sulistiyadi.

Dia mengungkapkan, kapasitas yang berlebih itu bisa menimbulkan kerawanan terjadinya gesekan di antara sesama warga binaan. Karenanya, untuk menghindari kemungkinan gesekan itu, pihak Lapas terus melakukan berbagai kegiatan pembinaan terhadap para warga binaan, terutama yang menyangkut mental kerohanian.

Untuk itu, Lapas Indramayu bekerja sama dengan pihak luar, di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Indramayu, untuk melakukan pembinaan mental kerohanian kepada para warga binaan. "Melalui kerja sama itu, kami juga ingin menjadikan Lapas ini sekaligus sebagai pesantren," tutur Sulistiyadi.

Salah seorang warga binaan, Didik (42) mengungkapkan, meski Lapas Indramayu sudah melebihi kapasitasnya, namun hal itu tidak terlalu mengganggu aktivitasnya sehari-hari. "Alhamdulillah tidak ada kesulitan," kata Didik.

Didik menambahkan, sejauh ini pembinaan di Lapas sudah berlangsung, terutama pembinaan soal mental keagamaan. Seperti kegiatan shalat dan mengaji. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement