Selasa 25 Apr 2017 20:11 WIB

Tokoh Perubahan Republika, Sri Mulyani Janji Perbaiki Kinerja Kemenkeu

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2016, atas usahanya dalam memerangi ketimpangan ekonomi di Indonesia. Dalam malam penganugerahan Tokoh Perubahan yang diadakan di Djakarta Theatre, Selasa (25/4), Sri memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berjanji memperbaiki kinerjanya dalam mempimpin Kementerian Keuangan.

Menurut Sri, institusi Kementerian Keuangan memiliki peran penting dalam pengelolaan keuangan negara, khususnya agar belanja negara tepat sasaran kepada yang membutuhkan.

"Penghargaan ini akan memacu kami untuk perbaiki diri. Saya berjanji gunakan kepemipinan saya untuk perbaiki kinerja Kemenkeu, reformasi selurh jajaran agar kami bisa layani masyarakat lebih baik dan kami mampu berbakti menggunakan keuangan negara untuk perbaikan sosial ekonomi dan politik indonesia," jelas Sri dalam video yang disiarkan dari Washington DC, Amerika Serikat.

Secara pribadi, Sri menyampaikan terima kasihnya kepada Harian Republika dan seluruh pembaca Republika atas kepercayaan untuk menganugrahinya Tokoh Perubahan 2016. Bagi Sri, penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dari masyarakat kepada dirinya bahwa apa yang ia lakukan dalam mengelola keuangan negara benar-benar bertujuan untuk menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia. 

"Kami dalam kapasitas mengelola keuangan negara, dan kami berusaha sungguh-sungguh untuk gunakan seluruh instrumen keuangan termasuk pajak untuk capai masyarakat yang adil dan makmur," ujarnya.

Menurut Sri, pajak merupakan satu senjata ampuh untuk memerangi ketimpangan ekonomi sekaligus meningkatkan pemerataan. Dalam sambutan yang juga dihadiri sejumlah Menteri Kabinet Kerja tersebut, Sri juga menekankan bahwa ia akan terus berupaya mengumpulkan pajak dari kegiatan ekonomi terutama sektor-sektor yang memiliki potensi dalam menyumbangkan pajak.

Tak hanya itu, ia juga berjanji untuk mengoptimalkan penerimaan pajak dari kelompok ekonomi kaya atau berpendapatan tinggi agar pemerataan bisa berlangsung optimal.

"Kelompok berpendapatan paling atas ini merupakan kontributor terpenting dalam penerimaan pajak kita," katanya.

Sri melanjutkan, pemanfaatan penerimaan pajak untuk belanja negara di bidang infarstruktur, kesehatan, dan pendidikan diharapkan bisa menyasar kelompok masyarakat miskin terutama masyarakat terpencil, perempuan, dan anak-anak. Baginya, optimalisasi belanja negara bisa digunakan sebagai solusi atasi ketimpangan.

"Itulah mengapa kita bangun infrastruktur. Harapannya ini semua bisa menjangkau pelosok Indonesia. Tujuannya agar kesempatan yang dimiliki seluruh masyarakat Indonesia sama," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Selain Sri, sejumlah tokoh lain yang menerima penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2016. Tokoh-tokoh inspiratif tersebut di antaranya adalah Mursida Rambe selaku pendiri BMT Beringharjo yang membantu para pedagang di Malioboro dan Pasar Beringharjo dari jerat rentenir, H Artim Yahya sebagai pendiri Koperasi Tani Maju Bersama yang giat memberdayakan para petani dan menjaga kelestarian lingkungan di NTB, dan Nurhayati Subakat Pendiri Wardah Cosmetics, produk asli karya anak bangsa yang mulai mendunia.

Selain itu penghargaan Tokoh Perubahan Republika 2016 juga diberikan kepada Prof Dr M Suyanto MM selaku  pendiri Universitas AMIKOM di mana program pengembangan animasinya telah banyak mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, dan Robin Lim sebagai pendiri Yayasan Bumi Sehat yang memberikan layanan persalinan gratis bagi warga kurang mampu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement